REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno menilai, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep bisa menjadi tokoh alternatif bagi PDIP. Setidaknya, keduanya bisa mewarnai PDIP saat karir politik Puan Maharani telah mencapai puncak.
Menurutnya putra presiden, Gibran dan Kaesang memiliki modal politik yang dapat dikapitalisasi. "Mau diakui atau tidak, politik kita itu basisnya klan. Jokowi memiliki modal yang besar untuk membangun itu," kata Adi saat dihubungi Republika.co.id, Ahad (28/7).
Meskipun Gibran dan Kaesang memiliki modal popularitas sebagai anak presiden, namun keduanya harus memulai karir politik dari tingkat daerah. "Setidaknya mengikuti Jokowi-lah," ucap pria yang juga merupakan dosen UIN Syarif Hidayatullah tersebut.
Kemudian, saat Gibran dan Kaesang membangun karir politik di tingkat daerah, pada saat yang sama, PDIP bisa memaksimalkan ketokohan Puan Maharani yang sudah menjadi politisi di tingkat nasional. "Karir politik Puan paling lama 10 tahun, tahun 2024 atau 2029," ujarnya.
Sehingga, nantinya saat karir politik Puan meredup. lartai berlogo banteng dengan moncong putih itu memiliki tokoh alternatif yang telah matang.
Meskipun demikian, Adi menegaskan, semua penilaian itu bergantung pada keputusan kedua putra Jokowi tersebut. Apakah keduanya akan benar-benar terjun ke dunia politik, termasuk memilih PDIP sebagai mesin politik atau hanya sekadar berbisnis?