Selasa 30 Jul 2019 07:10 WIB

BPPT Minta Percepat Bangun SDM Berbasis Iptek

Pembangunan SDM menjadi kunci pembangunan Indonesia ke depan.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andi Nur Aminah
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat di wawancarai Republika, Selasa (5/3).
Foto: Republika/Prayogi
Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza saat di wawancarai Republika, Selasa (5/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza mengungkap Indonesia saat ini akan memiliki bonus demografi seperti layaknya Jepang saat masih menjadi negara menengah. Hal tersebut menurutnya, perlu ditopang dengan pengembangan sumber daya manusia (SDM) di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), sebagai pilar utama pembangunan nasional.

"Bonus demografi ini adalah suatu kondisi dimana jumlah penduduk atau SDM dengan usia produktif, berjumlah banyak. SDM berbasis Iptek inilah yang akan menjadi pilar dari pembangunan nasional," kata Hammam dalam siaran pers, Senin (29/7).

Baca Juga

Pada kesempatan sillaturrahim dan diskusi bersama Prof BJ Habibie itu, Hammam menyebut bahwa pembangunan SDM sesuai dengan pernyataan Presiden RI Joko Widodo, dalam pidato Visi Indonesia. Dimana Presiden menuturkan bahwa akan memberikan prioritas pada pembangunan sumberdaya manusia, karena pembangunan sumberdaya manusia menjadi kunci pembangunan Indonesia ke depan. 

Hammam pun mengatakan bahwa pihaknya akan berupaya mendorong, agar banyaknya jumlah usia produktif atau bonus demografi, dapat dipenuhi oleh SDM berbasis Iptek. "Kami di BPPT berkomitmen tegas dalam mendorong peningkatan komposisi SDM Iptek, serta dibangunnya Manajemen Talenta Nasional, guna mengidentifikasi, memfasilitasi serta mendukung pendidikan dan pengembangan talenta-talenta Indonesia," papar Hammam.

Secara umum Manajemen Talenta merupakan proses pengelolaan sumberdaya manusia, yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan strategis organisasi, khususnya pada posisi yang dianggap penting.

Dalam konteks nasional Hammam mengatakan, proses manajemen talenta tentu ditujukan untuk menciptakan SDM, yang dianggap mampu untuk menjadi figur seorang pemimpin yang tepat.

BPPT sebagai lembaga yang melaksanakan tugas pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi imbuh Hammam terus mendorong kontribusinya dalam pembangunan nasional dengan meningkatkan komposisi SDM Iptek. "Dengan pembangunan SDM ini, kami optimistis bahwa cita Indonesia Emas akan terwujud. Sehingga kita bisa menjadi negara maju pada Tahun 2045 nanti," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement