Selasa 30 Jul 2019 17:12 WIB

MUI: Taliban Lelah Berperang

MUI mengusulkan kepada Taliban, adanya majelis ulama semisal Indonesia di Afganistan

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Hasanul Rizqa
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, Muhyiddin Junaidi
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI, Muhyiddin Junaidi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) menerima kunjungan para ulama Taliban di kantor pusat MUI, Jakarta, Selasa (30/7) siang. Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri MUI Muhyiddin Junaidi mengungkapkan, rombongan asal Afganistan itu terdiri atas delapan orang. Mereka diketuai Wakil Pemimpin Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar.

Muhyiddin menjelaskan, pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut pertemuan antarulama yang pernah diadakan sebelumnya. Selain itu, kesempatan kali ini juga dilandasi keinginan Indonesia untuk turut membantu menyudahi konflik di Afganistan.

Baca Juga

Melalui pertemuan itu, Muhyiddin mendapatkan informasi, dalam waktu dekat Amerika Serikat akan segera keluar dari Afghanistan. Karena itu, negara yang terletak di Asia Selatan itu mesti bersiap-siap menyongsong perdamaian.

“Singkatnya, MUI menyambut baik kabar gembira itu. Kami juga memberikan usulan, agar tidak terjadi lagi peperangan,” kata Muhyiddin saat ditemui di Gedung MUI Pusat, Jakarta, Selasa (30/7).

Dia menyampaikan, ada beberapa usulan yang disarankan MUI. Misalnya, membentuk komite rekonsiliasi perdamaian di Afganistan. MUI juga menyarankan agar utusan ulama Afganistan dapat rutin berkunjung ke Indonesia. Hal ini untuk memberikan informasi terkini sekaligus berdiskusi tentang persoalan terkini di sana.

“Kita juga minta agar ada pembentukan majelis ulama Afganistan, jadi mengikuti seperti yang ada di Indonesia, di mana majelis ulama ini anggota anggotanya terdiri dari pimpinan ormas dan lembaga keislaman di Afganistan,” kata dia.

MUI juga mendukung adanya penyelenggaraan pelatihan bagi warga Afganistan di Indonesia. Dia berharap, pemerintah RI juga kian meningkatkan kerja sama dengan Afganistan, termasuk siap menerima pelajar Afghanistan yang ingin menimba ilmu di Indonesia. “Mudah-mudahan tidak terjadi lagi pergolakan di Afganistan karena mereka (Taliban) sendiri juga mengatakan telah lelah berperang,” ujarnya.

“Dan kita menyampaikan apresiasi, mudah-mudahan ini menjadi langkah awal perdamaian yang abadi di Afganistan dan kita sangat berharap Afganistan bisa lebih stabil dan maju,” tutup Muhyiddin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement