REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rencana pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan menjadi sorotan. Alasannya, luas lahan gambut yang memiliki karakteristik kering yang cukup luas rentan terhadap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Direktur Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Raffles Panjaitan mengatakan, umumnya karakteristik lahan di wilayah Kalimantan cukup kering sebab dipenuhi dengan lahan gambut. Hanya saja, menurut dia, pemerintah terus berupaya melakukan pengendalian karhutla dengan perubahan paradigma dengan sistem patroli terpadu yang diterapkan.
“Ya memang mayoritas lahan di sana (Kalimantan) kering, gambutnya banyak. Tapi (gambut) itu bukan hanya ada di Kalimantan, Sumatera juga,” kata Raffles saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (30/7).
Terkait dengan cocok atau tidaknya wilayah Kalimantan sebagai Ibu Kota baru Indonesia, Raffles enggan menanggapi. Hal itu menurut dia merupakan kewenangan pemerintah di lingkup kementerian terkait. Hanya saja dia memastikan, kasus karhutla sejak 2015 trennya mengalami penurunan.