REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rencananya untuk menjadikan Danau Toba sebagai salah satu destinasi pariwisata utama Tanah Air, selain Bali. Pemerintah, ujar Jokowi, akan melakukan rehabilitasi dan pembangunan kawasan Danau Toba secara masif, plus promosi besar-besaran yang mulai dilakukan 2020 nanti.
"Mudah-mudahan ini selesai semuanya, juga dermaga, pelabuhan akan diselesaikan semuanya, sehingga kapal juga akan dibelikan lagi, ditambah. Dermaganya semua selesai, kita setelah itu akan promosikan, akan marketingi secara besar-besaran Danau Toba," jelas Jokowi saat melakukan kunjungan kerja ke Sumatra Utara, Rabu (31/7).
Presiden memang melakukan kunjungan kerja ke kawasan wisata Danau Toba sejak Senin (29/7) lalu. Selama tiga hari ini, Jokowi meninjau berbagai destinasi wisata di sekitar Danau Toba, termasuk Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Simalungun, Tobasa, dan Samosir. Jokowi juga mengecek progres pengembangan fasilitas penginapan oleh investor.
"Saya sendiri sudah cek juga jalan keliling di Pulau Samosir sudah selesai. Tinggal berapa kilo? 21 km, sudah rampung, tahun ini rampung," kata Presiden.
Sementara untuk Desa Adat, Desa Ulos, menurut Presiden, semuanya juga akan direhab total. Kemudian pasar di kawasan Danau Toba juga akan dikerjakan mulai dikerjakan pembangunannya per tahun 2019 ini.
Selesai dibangun dan diperbaiki nanti, pemerintah akan melanjutkan dengan melakukan promosi pariwisata hingga mancanegara. Danau Toba memang menjadi salah satu pengembangan 10 Bali Baru yag dirancang Jokowi. Ada sejumlah keunggulan yang dijajakan kawasan Danau Toba, seperti Desa Adat, Desa Ulos, pasar tradisional, hingga pasar souvenir.
"Jalannya sudah siap, dermaganya siap, termasuk terusan Tano Ponggol ini selesai. Ini pekerjaan besar, dilebarkan 80 meter, sehingga nanti kapal itu bisa muter Pulau Samosir," ujarnya.
Menurut Presiden, pembangunan pengembangan pariwisata di sekitar Danau Toba akan dilakukan secara paralel den gan pembangunan infrastruktur jalan yang mendukung. Selain itu, pemerintah juga menyiapkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang secara khusus menyiapkan sumber daya manusia (SDM) andal di industri pelayanan dan pariwisata.
"Ini pararel semuanya. Nggak bisa ini hanya produknya, SDM-nya ndak, atau hanya SDM dan produknya, tapi lingkungannya, hutannya tidak dikembalikan lagi. Nggak bisa," kata Jokowi.