REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Operasional Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta kembali berjalan normal setelah terhenti akibat guncangan gempa yang berpusat di perairan Banten. Gempa berkekuatan 7,4 skala richter terasa hingga Jabodetabek serta kota-kota lain di Pulau Jawa.
Division Head Corporate Secretary PT MRT Jakarta Muhamad Kamaludin mengatakan, operasi MRT Jakarta pascagempa telah berjalan normal kembali, setelah sempat dihentikan di platform selama 10 menit 43 detik.
"Tim operasi sedang melakukan pemeriksaan untuk memastikan semua kondisi stasiun dan fasilitas MRT Jakarta dalam kondisi normal," kata Kamaluddin dalam pernyataan resminya, Jumat (2/8).
Seperti diketahui, jalur kereta MRT melalui bawah tanah hingga jalur jembatan dari Bundaran HI hingga Lebak Bulus. Adanya gempa dikhawatirkan menimbulkan kerusakan pada fasilitas MRT.
Dia menambahkan, pihaknya akan memberikan informasi dan perkembangan lebih lanjut apabila terdapat dampak akibat guncangan gempa.
"Jika ada perkembangan atas dampak yang ditimbulkan dari gempa tersebut, akan kami informasikan kemudian," katanya.