REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Mabes Polri memerintahkan personel kepolisian untuk meningkatkan patroli keamanan selama listrik mati di tiga provinsi utama Indonesia, DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat (Jabar). Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Dedi Prasetyo pun meminta agar masyarakat tak panik selama pasokan energi masyarakat tersebut terhenti tanpa sebab.
“Kami (Polri) meminta agar masyarakat tetap tenang. Kami akan melakukan peningkatakan keamanan di seluruh areal publik di kota-kota yang listriknya mati,” ujar Dedi, Ahad (4/8). Kata dia, sejumlah personel utama pengatur lalu lintas sudah dikerahkan untuk melakukan pengaturan jalan-jalan raya lantaran sinyal pengatur lalu lintas, pun ikut mati. Selain itu, patroli kepolisian, pun ditingkatkan di areal-areal publik dan objek vital pemerintahan.
“Kita (Mabes Polri) sudah sampaikan ke jajaran kepolisian di masing-masing daerah (yang terdampak listrik mati), untuk meningkatkan keamanan di lapangan,” ujar Dedi. Ia memastikan, kepolisian menjamin keamanan dan ketertiban di masyarakat selama listrik di daerah-daerah tersebut mati. “Polri terus berkomunikasi dengan PLN (Perusahaan Listrik Negara) untuk mengetahui perkembangan terbaru tentang ini,” ujar dia.
Sejak Ahad (4/8) siang, listrik di seluruh wilayah Jakarta, mati. Termasuk di sejumlah kota satelit seperti Bekasi, Tangerang, dan Depok, juga Bogor. Di beberapa wilayah Banten, dan Jabar, pun mengalami yang serupa. Sampai Ahad (4/8) malam, listrik tetap padam.
Namun PLN dan pemerintah belum mengetahui penyebab matinya listrik tersebut. Dedi melanjutkan, selama listrik padam, belum ada laporan dari kepolisian daerah tentang kerawanan. Ia pun berharap agar masyarakat tak panik.