Senin 05 Aug 2019 00:16 WIB

PDIP Rekrut Pembina Petani Jadi Ketua DPD Aceh

Seluruh konferensi daerah telah dilaksanakan PDIP sebagai prasyarat kongres.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Andri Saubani
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto
Foto: Republika TV/Muhamad Rifani Wibisono
Sekjen Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PDI Perjuangan berhasil menyelesaikan seluruh konferensi daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) sebagai prasyarat pelaksanaan Kongres V yang akan dilakukan di Bali pada 8 Agustus mendatang. DPD PDI Perjuangan (PDIP) Aceh menjadi pemuncak konsolidasi itu dengan mendudukkan ketua yang baru, Muslahuddin Daud, seorang mantan konsultan World Bank yang memilih keluar dan menjadi petani di kampung halamannya di Aceh.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan, partai berhasil menyelesaikan seluruh tahapan konsolidasi partai dalam rangka Kongres V. Konsolidasi itu berupa evaluasi, sinkronisasi program, dan pergerakan struktural di partai tingkat kabupaten/kota hingga propinsi. Kini, partai itu punya struktur baru di 34 propinsi dan 514 kabupaten/kota. Dan Aceh yang terakhir melakukan konferda pada 3 Agustus lalu, menjadi pemuncaknya.

"Aceh menjadi puncak konsolidasi. Ibu Megawati Soekarnoputri, dengan kejernihannya di dalam melakukan profiling kader, akhirnya menugaskan Muslahuddin Daud," kata Hasto, Ahad (4/8).

Menurut Hasto, Muslahuddin adalah sosok cendekiawan berpengalaman luas sebagai konsultan World Bank yang visioner. "Namun karena panggilan nuraninya, sejak beberapa tahun terakhir, Muslahuddin  memilih untuk menjadi pejuang kemanusiaan dan membantu para petani Aceh di kampung halamannya," ujar Hasto.