Senin 05 Aug 2019 07:18 WIB

Politikus Salahkan Trump Atas Dua Penembakan dalam 24 Jam

Trump dinilai sebagai seorang nasionalis kulit putih yang menyebarkan kebencian.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ani Nursalikah
Bunga dan mainan untuk menghormati korban penembakan di kompleks perbelanjaan di El Paso, Texas, Ahad (4/8).
Foto: AP Photo/Andres Leighton
Bunga dan mainan untuk menghormati korban penembakan di kompleks perbelanjaan di El Paso, Texas, Ahad (4/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Dua penembakan massal yang membunuh 29 orang di negara bagian Texas dan Ohio, Amerika Serikat (AS) bergema di ruang politik. Beberapa kandidat calon presiden dari Partai Demokrat menuduh Presiden Donald Trump memicu perpecahan rasial. Trump sendiri mengatakan kebencian tidak punya tempat di AS.

"Donald Trump bertanggung jawab untuk ini, ia bertanggung jawab karena ia menyalakan api kebencian dan kemunafikan," kata salah satu kandidat presiden Senator Cory Booker di stasiun televisi CNN, Senin (5/8).

Baca Juga

Kandidat presiden lainnya Beto O'Rourke yang bersama dari El Paso lokasi dimana 20 orang tewas di Wallmart, Mal Ceilo Vista, yakin Trump seorang nasionalis kulit putih. Senator Bernie Sanders juga sepakat dengan hal itu.

"Tidak memberi saya kesenangan mengatakan ini, tapi saya pikir semua bukti di luar sana mengisyaratkan kami memiliki seorang presiden yang rasialis, seorang menarik xenophobia, dan menarik nasionalis kulit putih," kata Sanders.

photo
Presiden AS, Donald Trump.

Sanders mengatakan jelas Trump tidak ingin siapa pun menembaki warga sipil tidak bersalah. Tapi, tambahnya, Trump berbicara tentang invasi imigran dan menyebut orang Meksiko kriminal yang membuat orang-orang tidak stabil mengambil senjata mereka. 

Trump tidak menyebut tentang tuduhan lawan-lawan politiknya. Ia hanya mengatakan kedua penembakan tersebut dipicu gangguan kesehatan mental pelaku.

"Ini juga masalah kesehatan mental, jika Anda melihat kedua kasusnya, mereka orang-orang yang sangat amat sangat sakit jiwanya," kata Trump.

Ia memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang untuk mengenang para korban. Pelaksana Tugas Kepala Staf Gedung Putih Mick Mulvaney menyangkal tuduhan kandidat-kandidat presiden dari Partai Demokrat dan mengatakan pelaku kedua penembakan individu yang 'sakit'. 

"Tidak ada manfaatnya di sini untuk membuatnya menjadi isu politik, ini isu sosial dan kami harus menekankan itu," kata Mulvaney di stasiun televisi ABC.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement