REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Kementerian Perminyakan Irak mengatakan tidak memiliki sangkut-paut dengan penyitaan tanker minyak oleh Iran di Teluk terkait penyelundupan bahan bakar, Ahad (4/8). "Kementerian tidak mengekspor diesel ke pasar internasional," menurut pernyataan kementerian.
Iran sebelumnya menyebutkan tanker yang disita oleh pasukan elitenya di Teluk lantaran diduga menyelundupkan bahan bakar adalah kapal milik Irak, sebagaimana yang dilaporkan Kantor Berita IRNA. Otoritas terkait Irak sedang menghimpun informasi mengenai penyitaan kapal tersebut.
Dua petugas pelabuhan Irak mengatakan informasi awal yang didapat menunjukkan kapal berukuran kecil yang disita milik perusahaan pengiriman swasta dan pemilik perusahaan tersebut merupakan milik pengusaha swasta asal Irak.
Garda Revolusi Iran dilaporkan menyita sebuah kapal di Teluk Persia yang diklaim membawa bahan bakar selundupan. Penyitaan ini menjadi penyitaan ketiga yang dilakukan Iran terhadap kapal komersial dalam beberapa pekan terakhir.
Stasiun televisi Iran dan kantor berita setengah resmi Fars melaporkan, tujuh awak kapal tersebut ditahan. Mereka menyebutkan, kapal itu membawa 700 ribu liter bahan bakar selundupan dari Iran. Laporan media setempat tidak memberikan rincian atau bendera kapal tersebut.
Fars melaporkan, kapal itu ditahan di dekat Pulau Farsi, yaitu lokasi Pangkalan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran. Pulau itu berada Teluk Persia, antara Arab Saudi dan Iran, sebelah utara Selat Hormuz.