Rabu 07 Aug 2019 02:11 WIB

JK: Cadangan Listrik DKI-Jabar Perlu Ditambah dari Sumatra

Jika hanya satu transmisi, saat bermasalah akan memberikan efek domino.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Friska Yolanda
Sebuah toko mengunakan genset ketika mengalami pemadaman listrik, Jakarta, Senin (5/8).
Foto: Republika/Prayogi
Sebuah toko mengunakan genset ketika mengalami pemadaman listrik, Jakarta, Senin (5/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai perlunya cadangan listrik yang lebih tinggi ke DKI Jakarta dan Jawa Barat. Ini kata JK, sebagai antisipasi tidak terulangnya pemadamanan listrik atau black out yang terjadi di Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat pada Ahad (4/8) lalu.

Sebab, black out yang terjadi sekitar 8-18 jam tersebut terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara pembangkit listrik wilayah timur dan barat Pulau Jawa karena gangguan di SUTET Ungaran-Pemalang. Karena gangguan tersebut, diketahui mengakibatkan transmisi lainya bermasalah sehingga terpisah sistem listrik antara Barat dan Timur dan menyebabkan listrik di bagian barat Pulau Jawa padam.

Baca Juga

"Sesuai dengan penjelasan PLN ada ketidakseimbangan sebenarnya pembangkit antara timur dengan barat, (maka) Jawa barat termasuk DKI harus sistem energinya harus bertingkat, harus punya pengamannnya harus lebih tinggi cadangannya," ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (6/8).

Untuk itu, JK mengusulkan cadangan suplai listrik tak hanya dari Pulau Jawa, tetapi dari Pulau Sumatera ke DKI Jakarta dan Jawa Barat sekitarnya melalui jaringan kabel bawah laut. Sehingga, ada cadangan dari Pulau Sumatera jika sistem tranmisi Pulau Jawa bermasalah,

Hal ini kata JK, juga sebelumnya pernah diusulkan sebelumnya. "Tapi oleh PLN dibatalin, (jadi) itu bagaimana ada Sumatera Jawa jadi tersambung itu kabel bawah laut. Sehingga kalau ada masalah di Jawa barat terputus dengan Jawa Timur, ada dari Sumatera," kata JK.

JK mengingatkan pentingnya pengamanan bertingkat cadangan listrik agar black out tidak lagi merugikan masyarakat. Karena, hanya satu transmisi bermasalah, ternyata dapat menyebabkan gangguan listrik yang berdampak luas di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

"Yang kemarin ini kan kejadian seperti efek domino, ada satu kejadian seperti Anda tahu semua, ditransmisi, kejadiannya dari apa yang saya baca dan dijelaskan oleh PLN, itu kecil saja. Tapi pemutusan transmisi sehingga transmisi utara dari timur ke barat terpotong, akibatnya di Jawa Barat dan DKI bebannya melebihi dari kapasitas," ujar JK.

Akibat beban yang berat tersebut, mengakibatkan masalah yang begitu luas. Untuk itu, ia menekankan pentingnya antisipasi tambahan cadangan listrik di bagian barat Pulau Jawa.

"Sama (seperti) anda punya rumah kalau rumah kita beban melebihi kapasitas langsung korslet, langsung turun sekringnya," kata JK.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement