Selasa 06 Aug 2019 19:01 WIB

3 Sebab Kemunduran Umat dalam Pandangan Para Pakar

Kemunduran umat Islam didominasi faktor internal.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Nashih Nashrullah
Umat muslim membaca ayat suci Alquran.
Foto: Republika/Prayogi
Umat muslim membaca ayat suci Alquran.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Saat ini umat Islam dinilai masih berada dalam kemunduran baik dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Untuk itu, umat Islam diajak untuk memaknai ajarannya melalui perspektif baru untuk dapat menguasai dunia.

Hal tersebut dituangkan dalam buku Rekonstruksi Peradaban Islam Perspektif Prof KH Yudian Wahyudi. Buku ini ditulis oleh Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UIN Sumut, Azhari Akmal Tarigan dan Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Suka Yogyakarta, Phil Sahiron.

Baca Juga

Sahiron mengatakan, buku ini mengajak umat Muslim untuk memaknai Alquran dan hadis dengan ajaran Islamnya melalui perspektif baru. Sehingga, umat Muslim bisa mengembangkan kompetisi global menjadi pemimpin di semua bidang.

Menurut Sahiron, ada dua permasalahan yang mengakibatkan kemunduran umat Muslim. Permasalahan tersebut yakni melepas sains eksperimental dan konflik internal.

"Akibat dari sikap kesejarahan yang keliru ini, umat Muslim sulit bangkit bahkan sampai detik ini," kata Shahiron dalam bedah buku "Rekonstruksi Peradaban Islam Perspektif Prof KH Yudian Wahyudi" di UIN Suka, Senin (5/8).

Hal tersebut, lanjutnya, diperparah dengan diagnosa yang tidak tepat dan mengakibatkan solusi yang ditawarkan tidak memberi dampak signifikan bagi kebangkitan umat Islam.

Sementara itu, Azhari mengatakan, penyebab konflik yang berkepanjangan karena dalam hukum Islam ada perbedaan pemikiran. Perbedaan ini berlangsung dari zaman ke zaman.

Dia mencontohkan, saat ini terjadi perebutan wacana di Indonesia. Suatu saat, kata Azhari, wajah Islam akan ditentukan oleh siapa yang meyakinkan wacananya.

"Pemikiran seseorang yang dimenangkan dalam perebutan wacana akan menjadi wajah yang besar dalam Islam," ujarnya.

Dalam buku yang dia tulis ini, juga berbicara mengenai Islam moderat dan progresif di wilayah kampus menurut perspektif pemikiran Prof Yudian Wahyudi, masalah ketertinggalan umat Islam saat ini karena salah membaca agama.

Perspektif Yudian dalam buku tersebut menyebutkan, umat Islam keliru dalam menangkap pesan Alquran. Akibatnya, Alquran belum dapat difungsikan secara optimal sebagai pedoman.

"Padahal Alquran adalah penjelasan yang berisikan pesan dan Tuhan mengenai segala sesuatu, baik itu pesannya eksplisit maupun implisit," kata Azhari.

Untuk itu, peradaban harus dibangun dengan cara membangun manusia itu sendiri. Hal ini didasarkan atas pendapat Ali Shari'ati dan Bint Al-Shati, yang mana Yudian pun, setuju dengan pendapat tersebut.

"Tugas utama pemimpin memakmurkan bumi dan maknanya sama dengan membangun peradaban. Karena itu membangun manusia yang unggul melalui fakultas–fakultas terbaik, akan mengantarkan dia menjadi pemimpin yang unggul, kata Azhari.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement