REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Musisi Inggris Paul McCartney meraup pendapatan tinggi dari tur musiknya, "Freshen Up". Mantan personel band The Beatles itu masuk dalam daftar 10 besar musisi dengan tur berpenghasilan tertinggi sepanjang masa dalam sejarah Billboard Boxscore.

Pendapatan tur terbaru menambah total penghasilan McCartney di karier solo dengan jumlah 944,3 juta dolar AS. Angka itu mengungguli Dave Matthews Band (935,9 juta dolar AS), Taylor Swift (935,4 juta dolar AS), dan Coldplay (902,1 juta dolar AS).

McCartney merampungkan 37 pertunjukan selama 299 hari mulai September 2018 sampai Juli 2019. Tur yang berlangsung di Amerika Utara, Amerika Selatan, Eropa, dan Asia itu meraup 129,2 juta dolar AS dan berhasil menjual sebanyak 928.252 tiket.

Porsi tertinggi dari keseluruhan pendapatan "Freshen Up" bersumber dari Amerika Utara, yakni sebanyak 68,3 juta dolar AS. Konser dua malam di Las Vegas saja menghasilkan 7,2 juta dolar AS, dengan tiket biasa dan tiket premium.

Tur McCartney berawal dan berakhir di Amerika Utara. Di antaranya, sang musisi menampilkan empat pertunjukan di Jepang (21,2 juta dolar AS), delapan konser di Eropa (17,6 juta dolar AS), dan lima di Amerika Selatan (22 juta dolar AS).

Pentas terlaris musisi 77 tahun itu sepanjang tur adalah pertunjukan 8 Juni 2019 di Lambeau Field, Green Bay, Wisconsin, AS, yang menjual 49.416 tiket. Itu pertama kalinya McCartney tampil di sana sebagai musisi solo.

Tur kali ini sebenarnya lebih singkat daripada "One on One Tour" McCartney dengan 57 pertunjukan 2016-2017 silam. Namun, dia membuktikan pesona dan stabilitasnya sebagai musisi yang masih menjadi kekuatan dalam menggelar tur global.

Harga tiket konser McCartney rata-rata naik sebesar 0,06 persen dari tur sebelumnya. Rata-rata perolehan tiketnya tiap pertunjukan pun meningkat tiap periode tur, yang kini sebanyak 25.087 tiket per malam, dikutip dari laman Billboard.