Sabtu 10 Aug 2019 15:30 WIB

Kemenpora: Enzo Punya Hak Sama Sebagai Warga Negara

Kemenpora percaya TNI memiliki mekanisme rekrutmen profesional.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Teguh Firmansyah
Enzo Zens Ellie (18) keturunan Perancis saat menjadi santri di Pesantren Al Bayan, Anyer, Serang.  Santri yang bercita-cita menjadi TNI sejak kecil ini akhirnya lolos dalam seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang.
Foto: Humas Pesantren Al Bayan
Enzo Zens Ellie (18) keturunan Perancis saat menjadi santri di Pesantren Al Bayan, Anyer, Serang. Santri yang bercita-cita menjadi TNI sejak kecil ini akhirnya lolos dalam seleksi masuk Akademi Militer (Akmil) Magelang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Deputi Pembinaan Pemuda Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Asrorun Ni'am Soleh menilai Taruna Akademi Militer (Akmil) Enzo Zenz Allie punya hak yang sama sebagai sebagai warga negara untuk ikut berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Keterlibatan Enzo melalui bela negara merupakan bagian dari partisipasi warga negara khususnya kaum muda.

"Yang muncul belakangan ini yang menurut hemat kita paradoks, di satu sisi ada komitmen anak muda berprestasi dengan empat bahasa, warga negara Indonesia, karenanya dia punya hak yang sama untuk berpartisipasi," kata Asrorun dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (10/8).

Baca Juga

Namun di sisi lain, lanjut Asrorun,  muncul opini yang mempertanyakan komitmen Enzo terhadap NKRI dan mengaitkannuya dengan radikalisme.

Asrorun berpendapat perlu ada verifikasi di tengah masyarakat yang tumbuh di era digital seperti saat ini. "Bisa jadi benar, masa lampau kemudian ada komitmen untuk memperbaiki, bisa jadi tidak benar. Disin lah pentingnya langkah-langkah klarifikasi, langkah-langkah tabayun di dalam proses memperoleh informasi," ujarnya.

Kendati demikian ia percaya bahwa TNI telah memiliki mekanisme rekruitmen yang sangat profesional, terukur, serta terbuka. Banyak menurutnya yang merupakan anak dari pejabat di TNI yang tidak lolos akmil.

"Tetapi cukup banyak anak-anak nelayan, petani, karena kemampuan dia, karena memenuhi standar untuk menjadi taruna, termasuk adalah enzo," tuturnya.

Sebelumnya Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen Sisriadi, mengatakan, pihaknya tengah mendalami informasi yang menyebutkan Enzo Zenz Allie merupakan simpatisan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Sisriadi menyebutkan, tanpa adanya isu tersebut, TNI sudah dan terus melakukan penelusuran mental dan ideologi seluruh peserta didik selama mengikuti pendidikan di Akmil.

"Kami TNI sudah mendalami khusus yang ini, khusus masalah ini," ujar Sisriadi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (7/8) lalu.

Nama Enzo Zens Ellie (18) menjadi sorotan publik saat perbincangan dirinya dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dengan menggunakan bahasa asing viral di banyak media. Diketahui perbincangan itu terjadi kala Panglima memanggil Enzo saat ujian akhir memasuki Akademi Militer (Akmil), Magelang.

Enzo lahir di Bandung pada 2001 silam, merupakan keturunan Prancis dari darah ayahnya yang berwarga negara Prancis. Sementara, ibunya warga negara Indonesia yang berasal dari Sumatera Utara.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement