REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wakil Presiden H Muhammad Jusuf Kalla akan fokus mengurusi kerja-kerja sosial, seusai menghabiskan masa jabatannya yang berakhir pada Oktober 2019.
"Banyak wartawan tanya usai debat Pilpres kemarin, saya di wawancarai setelah bapak berganti jadi Wapres mau berkegiatan apa. Saya selalu jawab dengan sederhana mau kembali aktif sosial, pendidikan dan keagamaan," ujar JK disela silaturahmi bersama anggota DPRD Provinsi beserta pimpinan Partai Politik di Sulsel, di kediaman pribadinya, jalan Haji Bau, Makassar, Ahad (11/8) malam.
Dalam kesempatan itu, JK mengungkapkan saat ini dirinya masih menjabat Ketua Palang Merah Indonesia (PMI), Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Ketua Pendidikan dan beberapa jabatan lain sehingga ia akan berkegiatan melanjutkan amanah tersebut.
Mantan Menteri Perekonomian di era Presiden Megawati Sukarnoputri ini mengatakan, pada akhirnya pendidikan dan sosial serta keagamaan akan menentukan masa depan bangsa sehingga selaras yang disampaikan tadi bahwa akan melaksanakan kerja-kerja sosial, pendidikan dan keagamaan.
"Mungkin saya akan banyak di Makassar nanti, tentu setidaknya bolak-balik mengurusi itu," tutur dia dihadapan tamunya saat pasca malam lebaran Idul Adha 1440 hijiriah.
Dalam kesempatan itu hadir memenuhi panggilan silaturahmi khusus terbesit Gubenur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah beserta Wakilnya Andi Sudirman Sulaiman, Ketua DPRD Sulsel HM Roem, disusul masing-masing Wakil Ketua DPRD sekaligus Ketua Demokrat Sulsel, Nik'matullah, dan Yusran Sofyan.
Ketua DPW Sulsel Partai Persatuan Pembangunan Muh Aras, Ketua DPD II Golkar Sulsel Nurdin Halid, Ketua DPP PKPI Sulsel, Suzanna Kaharuddin.
Sejumlah anggota dewan menjabat Ketua dan Sekertaris Fraksi serta Ketua Komisi DPRD Sulsel termasuk yang masuk dalam Pansus Panitia Hak Angket pun terlihat hadir seperti Yusran Paris (PAN), Haidar Madjid (Demokrat) Usman Lonta (PAN) Irfan AB (PAN) Alimuddin (PDIP) Ariyadi Arsal (PKS), Sri Rahmi (PKS) Muslimin Salam (NasDem), Djamaluddin Jafar (PAN), Irwan Hamid (PKB), Suzanna Kaharuddin (PKPI) dan beberapa lainnya.
Pertemuan tersebut berlangsung tertutup, meski awak media diberikan akses meliput hanya mengambil gambar beberapa menit, selanjutnya diminta keluar oleh Petugas Pengamanan Wakil Presiden.