REPUBLIKA.CO.ID, BALI -- Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana menyebut Buleleng Festival di Bali sebagai tabungan masa depan bagi wilayah yang dipimpin olehnya. Menurut dia, sebagai wahana pengenalan seni, budaya dan pariwasata Buleleng, manfaat dari Buleleng Festival termasuk festival-festival lainnya tidak bisa dirasakan secara instan serta memerlukan proses yang panjang.
Hal tersebut diungkapkannya ketika memberikan sambutan pada Penutupan Buleleng Festival VII tahun 2019 di Areal Tugu Singa Ambara Raja, akhir pekan lalu. Agus menjelaskan, bersama jajarannya terus merumuskan Buleleng Festival secara sederhana. Hingga ditemukanlah nilai dari Buleleng Festival sebagai tabungan masa depan.
Menurut dia, pada saatnya nanti festival seperti ini bisa dimanfaatkan dengan maksimal. Apalagi ditambah dengan adanya aksesibilitas termasuk pembangunan bandara yang terus didorong di Kabupaten Buleleng. "Pada saat itu, tabungan tersebut akan dibuka. Kita termasuk masyarakat akan mendapat kesejahteraan di dalamnya, peningkatan SDM, dan peningkatan budaya," kata dia.
Di samping itu, dengan Buleleng Festival, dia meyakini citra Buleleng telah berubah. Dari yang dulunya keras, kata dia, sekarang berubah menjadi damai. Hal ini yang patut dibanggakan dari festival-festival yang ada khususnya Buleleng Festival.
Menurut dia, kedamaian ini ditunjukkan dengan kelancaran dan juga tidak ada keributan yang berarti selama penyelenggaraan. "Penyelenggaraan kali ini menunjukkan kedamaian," ujar Agus.
Ketua Panitia yang juga Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng, Gede Komang dalam laporannya mengatakan, beberapa hal khususnya hiburan lebih bervariasi pada penyelenggaraan kali ini. Dengan begitu penonton dapat memilah minatnya. Seperti di panggung utama ada kesenian modern dan kesenian pengembangan yang digandrungi anak muda.
"Termasuk juga saat ini ada zona millenial di areal Rumah Jabatan Bupati Buleleng," katanya. Untuk perputaran ekonomi, Mantan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Buleleng ini menambahkan, ada peningkatan dari tahun sebelumnya.
Pada tahun ini transaksi mencapai Rp 2 Miliar. Terjadi peningkatan sebanyak Rp 500 Juta dibandingkan tahun lalu. Menurut dia, ini menunjukkan ada perputaran ekonomi yang tinggi selama penyelenggaraan Bulfest tahun ini. "Astungkara ada peningkatan. Kita harapkan masukan dan saran dari semua pihak untuk memperbaiki penyelenggaraan tahun depan," kata Gede Komang.