Rabu 21 Aug 2019 15:45 WIB

Menelusuri Pesona Masjid Huaisheng dan Sejarahnya

Bangunan Masjid Huaisheng menempati area seluas 3.000 meter persegi.

Red: Agung Sasongko
Masjid Agung Guangzhou, juga dikenal sebagai Masjid Huaisheng, masjid tertua di Cina. Dibangun pada masa kekaisaran Dinasti Tang pada tahun 635 M (islaminchina.info)
Foto: .
Masjid Agung Guangzhou, juga dikenal sebagai Masjid Huaisheng, masjid tertua di Cina. Dibangun pada masa kekaisaran Dinasti Tang pada tahun 635 M (islaminchina.info)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bangunan Masjid Huaisheng menempati area seluas 3.000 meter persegi. Pintu gerbang masjid terletak di Jalan Guangta: tersusun dengan batu bata merah dan rangkaian kayu dengan atap berwarna hijau. Di bagian selatan, masjid menghadap ke Sungai Zhijuang. Menurut sejarah, pintu gerbang ini dibangun setelah pembangunan menara cahaya

Di atas pintu gerbang ini, terdapat inskripsi Cina kuno bertuliskan, "Agama yang membawa ajaran-ajaran agung datang dari kawasan barat.'' Segera setelah melalui pintu gerbang ini, pengunjung memasuki halaman berbentuk huruf U yang menghubungkan langsung dengan bangunan masjid.

Baca Juga

Pada bangunan masjid itu, terpampang juga inskripsi Cina yang ditulis pada tahun 1350 yang berbunyi, ''Di bawah awan putih, di mana gunung berada, berdiri sebuah batu indah berbentuk pagoda yang berasal dari kawasan barat. Diterima oleh Kaisar Gaozu dari Dinasti Tang hingga sekarang.''

Beberapa bangunan yang terdapat dalam area masjid di antaranya adalah gedung pertemuan, teras tertutup, museum penyimpanan peninggalan-peninggalan Islam, paviliun, dan menara cahaya. Dengan segudang nilai sejarah yang dimilikinya, Masjid Huaisheng dikenal oleh penduduk di seantero Cina.