REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Harga cabai di sejumlah pasar tradisional di Cianjur, Jawa Barat, masih tinggi. Harganya mencapai Rp 75.000 per kilogram dan diperkirakan akan terus merangkak naik karena minimnya stok akibat gagal panen di tingkat petani.
Sulaeman (42) pedagang sayuran di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur pada wartawan Rabu (21/8), mengatakan tidak hanya cabai, juga komoditas lain yang hingga satu pekan usai hari raya harga sayur-mayur masih belum menunjukkan penurunan.
"Harga cabai rawit saat ini terus mengalami kenaikan, dari Rp 70.000 menjadi Rp 75.000 per kilogram, sedangkan cabai merah masih di angka Rp 70.000 per kilogram dari harga normal Rp 35.000 per kilogram," katanya.
Sama dengan harga cabai rawit, harga kentang pun terus mengalami kenaikan dari Rp 10.000 menjadi Rp 15.000 dan hari ini mencapai Rp 18.000 per kilogram," katanya.
Kenaikan harga tersebut akibat banyak petani yang mengalami gagal panen karena kemarau panjang. Sekalipun ada yang panen, tutur dia, hasilnya tidak maksimal, sehingga berdampak terhadap minimnya stok dan harga melambung.
Sementara harga daging ayam potong di sejumlah pasar di Cianjur, mulai berangsur normal, ungkap Dede Iman (24), penjual ayam potong di Pasar Induk Pasirhayam, saat ini harga ayam potong menjadi Rp 33.000 per kilogram.
"Harganya sudah mulai normal dua hari setelah Hari Raya Idul Adha, meskipun sempat bertahan di angka Rp 36.000 per kilogram menjelang hari raya," katanya.
Sejak harga ayam kembali normal, daya beli mulai berangsur meningkat. Sebelumnya banyak warga yang membatalkan membeli atau mengurangi jumlah pembelian karena harga ayam yang mahal.