REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Sebanyak 13 satuan setingkat kompi (SSK) dari sejumlah Polda masih diperbantukan di wilayah Papua Barat meski kondisi keamanan dinilai sudah kondusif. Sejak sehari setelah kericuhan terjadi di Manokwari, Polda Papua Barat mendapat kekuatan tambahan sebanyak 6 SSK.
Kapolda Papua Barat Brigjen Polisi Herry Rudolf Nahak di Manokwari, Jumat (23/8), mengatakan satu SSK di antaranya digeser ke Kabupaten Fakfak karena terdapat aksi. Dengan demikian, sebanyak 5 SSK dari Polda Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara dan Maluku bersiaga di Manokwari.
Untuk keamanan Fakfak, selain 1 SSK dari Polda Sulawesi Tenggara yang digeser dari Manokwari, juga terdapat tambahan kekuatan 1 SSK dari Polda Kalimantan Timur. Sementara untuk Kota Sorong, personel yang diperbantukan sebanyak 6 SSK dari Sulawesi Selatan, Bali dan NTB.
"Saya berharap aktivitas berjalan normal seperti sedia kala. Kegiatan sekolah dan ekonomi berjalan normal," ujar Herry Rudolf Nahak.
Menurut dia, terdapat aksi unjuk rasa pada Jumat di Sorong, tetapi semua berjalan normal. Masyakarat pun membantu membuka ruas jalan yang diblokade dan bersih-bersih.
Sementara aksi damai juga terjadi di Kabupaten Kaimana menolak rasisme yang hingga akhir berjalan lancar. "Kabupaten lain relatif tidak ada kegiatan sehingga bisa dikatakan secara umum situasi wilayah hukum Polda Papua Barat dalam keadaan baik dan kondusif. Saat ini siaga jaga situasi keaamanan," tutur Kapolda.
Ia mengatakan belum diketahui sampai kapan tambahan kekuatan tersebut bersiaga di wilayah Papua Barat.