REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Ratusan mahasiswa dan pemuda Papua di Kota Bandung mulai melakukan aksi unjuk rasa dengan berjalan kaki. Aksi mereka dimulai dari asrama Papua di Jl Cimandiri No 53 Kota Bandung. Mereka kemudian bergerak menyusuri Jalan Citarum, Jl Cimandiri, dan Diponegoro. Massa yang mengenakan pakaian adat, spanduk, poster, kertas bergambar bintang kejora, serta tubuh yang digambaran bendara bintang kejora terus menyampaikan aspirasinya sambil berjalan kaki.
Ratusan massa ini melakukan aksi jalan kaki dengan dikawal petugas Polrestabes Bandung baik yang berpakaian dinas maupun preman. Disepanjang jalan mereka membagikan selebaran kertas berisi sejumlah tuntutan. Antara lain mengutuk pelaku pengepungan asrama Kamasan Papua di Surabaya, penyerangan aksi damai di Malang, pemaksaan pemasangan spanduk dan bendera di asrama Papua di Semarang, serta pemukulan yang berujung penangkapan di Ternate dan Ambon.
Sebagaimana diketahui tiga organisasi mahasiswa dan pemuda Papua di Kota Bandung akan menggelar aksi unjukrasa Selasa (27/8). Dalam siaran persnya yang diterima Republika.co.id, tiga organisasi tersebut yaitu Ikatan Mahasiswa se Papua (Imasepa), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP), dan FRIWP. Merek rencananya akan melakukan aksi dengan jalan kaki dari asrama mahasiswa Jl Cilaki No 53 Kota Bandung.
Menurut juru bicara AMP, Kamrad Abraham Kossay dalam keteranannya, mengatakan, aksi kali ini mengambil tema " Berikan Hak Menentukan Nasib Sendiri untuk Mengakhiri Rasisme dan Penjajahan di West Papua.