REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Putri pertama Presiden Amerika Serikat, Ivanka Trump menghilang dari sorotan publik beberapa pekan ini. Sejak nyanyian rasis dan xenophia bergema dalam kampanye Donald Trump awal pekan ini, Ivanka memilih menghindari berkomentar dan bersikap seolah tidak terjadi apapun.
Sebelumnya, Ivanka membuat sejumlah tanggapan. Hal itu setelah Abby Huntsman menanyainya mengenai pemisahan keluarga di perbatasan pada Februari. Ivanka menjawab dengan menyatakan dia bukan presiden untuk semua isu mengenai perempuan. The Atlantic menuliskan Ivanka memilih untuk bersikap tidak peduli.
Bahkan, penulis Bridget Read di The Cut menulis apa yang diucapkan Ivanka hanya omong kosong. Hal itu merujuk pada ucapan Ivanka bahwa pemisahan keluarga migran di perbatasan akan dihentikan.
"Saya yakin tentang itu, dan saya menentang pemisahan keluarga dan pemisahan antara orang tua dan anak," ujar Ivanka pada Agustus. Tetapi, tidak ada perubahan yang terjadi di perbatasan sejak pernyataan itu diucapkan.
Dilansir Instyle.com, Ivanka disebut membuat janji kosong. Hal itu meski cicitannya di Twitter kerap menyertakan kalimat pemberdayaan perempuan meningkatkan kehidupan keluarga/komunitas/negara dan kita bekerja untuk membantu perempuan maju.