Rabu 28 Aug 2019 16:56 WIB

Pembunuhan Empat Orang Sekeluarga Sudah Diskenariokan

Pembunuh adalah saudara korban.

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Pembunuhan
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Pembunuhan

REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Kasus pembunuhan yang dialami empat orang satu keluarga di Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, ternyata sudah benar-benar sudah direncanakan. Skenario pembunuhan disusun sedemikian rupa, sehingga tidak menimbulkan  kegaduhan dan kecurigaan para tetangga.

"Dari kronologis yang disampaikan para tersangka, kasus pembunuhan ini jelas sudah direncanakan dengan matang oleh para tersangka. Peristiwanya terjadi pada siang hari, tanggal 2 Oktober 2014," jelas Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun, Rabu (28/8). 

Sebagaimana diketahui, warga Desa Pasinggangan Kecamatan Banyumas Kabupaten Banyumas, akhir pekan lalu dikejutkan dengan temuan empat kerangka manusia yang terkubur dalam satu lubang.

Dari penyelidikan yang dilakukan pihak kepolisian setempat, akhirnya diketahui bahwa keempat korban yang sudah menjadi kerangka tersebut, seluruhnya merupakan anak dan cucu Ny Misem.

Baca juga,  Empat Kerangka Manusia Ditemukan di Pekarangan Rumah Warga. 

Keempat korban terdiri dari Supratno alias Ratno (51), Sugiono alias Yono (46), dan Heri Sutiawan alias Heri (41) dan  Vivin Dwi Loveana alias Pipin (22). Ratno, Heri dan Yono, seluruhnya merupakan anak Ny. Misem, sedangkan Vivin anak dari Ratno. Seluruh korban, tinggal bersama dalam satu rumah di rumah Ny Misem.

Sedangkan para pelaku yang menghabisi nyawa keempat orang tersebut, merupakan saudara mereka sendiri. Keempat tersangka yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka tersebut, terdiri dari Saminah (53) yang merupakan anak kedua Ny Misem, dan tiga orang anaknya yang terdiri dari Sania Roulitas alias Sania (37), Irvan Firmansyah alias Irvan (32) dan Achmad Saputra alias Putra (27). Seluruhnya, tinggal di rumah Ny Minah yang bersebelahan dengan rumah Ny Misem.

Menurut Kapolres, rapinya perancanaan pembunuhan terhadap keempat korban diawali dengan diungsikannya Ny Misem dari rumahnya. ''Sebelum pembunuhan dilaksanakan, Ny Misem dibawa ke rumah Saminah dengan alasan akan lebih dirawat karena kondisinya saat itu sedang tidak sehat,'' jelasnya. 

Satelah Ny Misem diungsikan, dua anak laki-laki Saminah mulai melakukan eksekusi. Orang yang pertama kali dieksekusi adalah Sugiono, yang saat itu sedang berada di rumah seorang diri. Korban yang saat habis mandi, langsung dihantam besi pengungkit dongkrak pada bagian tubuhnya. 

Saat itu, korban masih sempat berteriak kesakitan dan mencoba melakukan perlawanan. Namun kedua orang yang sudah nekad hendak menghabisi korban, dapat menjatuhkan korban dan menghantam kepala korban dengan tabung gas elpiji 3 kg. 

"Saat menghabisi korban Sugiono, beberapa tetangga sempat curiga dan mendatangi rumah korban. Namun Ny Minah yang menemui tetangganya, menjelaskan memang sempat ada keributan antara dia dan korban, namun sudah diselesaikan," jelas Kapolres. 

Sembunyikan jasad

Usai menghabisi Sugiono, para tersangka menyembunyikan tubuh korban ke salah satu kamar yang di rumah tersebut. Hal ini dilakukan agar penghuni rumah lain yang akan pulang, tidak sampai mengetahui kejadian itu.

Orang pertama yang kemudian pulang ke rumah, adalah Supratno alias Ratno. Saat itu, dia baru pulang dari tempat kerjanya sebagai pegawai perpustakaan SMP Negeri 4 Banyumas berstatus PNS. ''Saat itu, korban memang berstatus sebagai duda anak satu,'' kata Kapolres. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement