Rabu 28 Aug 2019 19:03 WIB

Kerusuhan Deiyai Papua, 11 Pucuk Senjata TNI Dilaporkan Raib

TNI masih dalami laporan raibnya 11 senjata api.

Ilustrasi berbagai jenis senjata api
Foto: X80001/HANDOUT
Ilustrasi berbagai jenis senjata api

REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA—  Sebanyak 11 pucuk senjata api milik TNI AD dilaporkan hilang dalam insiden kerusuhan yang terjadi di Deiyai, Rabu (28/8), termasuk satu pucuk senpi yang dipegang almarhum Serda Rikson.

Dillaporkan 11 pucuk senpi jenis SS 1 itu hilang beserta magasen yang berisi pelurunya. 

Baca Juga

Kapendam XVII Cenderawasih Letkol CPL Eko Daryanto kepada Antara, Rabu sore (28/8) mengakui, belum bisa memastikan informasi tersebut karena saat ini masih menunggu laporan.

"Belum ada laporan tentang 10 pucuk yang diinformasikan hilang," kata Letkol CPL Eko yang mengaku satu pucuk senjata api yang dipegang alm Serda Rikson juga hilang.

Jenazah Serda Rikson dijadwalkan dievakuasi ke Nabire dan dua anggota lainnya mengalami luka-luka seorang di antaranya yaitu Sertu Sunendra, kata Letkol CPL Eko Daryanto.

Insiden kerusuhan berawal saat massa yang berjumlah sekitar 1.000 orang bergabung dengan warga yang melakukan orasi di depan kantor bupati Deiyai tiba-tiba datang dan menyerang aparat keamanan yang sedang melakukan pengamanan.

Kapolda Papua Irjen Pol Rudolf Rodja mengatakan, saat ini kontak tembak masih berlangsung di Deiyai pascawafatnya satu anggota TNI AD dan dua anggota Polri yang terluka.

Anggota TNI AD meninggal akibat terkena panah, demikian pula dua anggota Polri yang berasal dari brimob dan dalmas.

“Kapolres Paniai dan tim masih kontak tembak,” aku Irjen Pol Rodja yang dihubungi Antara. Dikatakan, dalam insiden tersebut dilaporkan satu pucuk senjata milik TNI-AD hilang.

Ketika ditanya tentang korban lainnya, Kapolda Papua mengaku belum dapat laporan lengkap. Irjen Pol Rudolf Rodjamengatakan masih berada di Timika.

 

 

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement