REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyatakan dua polisi yang mengalami luka bakar akibat aksi massa di Cianjur, Bripda Yudi Muslim dan Bripda Fransiskus Simbolon sudah bisa berjalan. Mereka diharapkan siap kembali bertugas dalam waktu dekat.
"Sudah (bisa), jalan biasa, sudah boleh berjalan," kata Dokter Spesialis Bedah Plastik RSHS Bandung, dr Hardisiswo di RSHS Bandung, Rabu (28/8).
Menurutnya kurang lebih dalam dua pekan ke depan, mereka sudah dapat bertugas seperti semula. Bahkan, kata dia, sekarang juga mereka sudah boleh dipulangkan, hanya saja proses penyembuhan harus dituntaskan.
"Kalau dipulangkan sekarang boleh, cuma sayang tidak tuntas. Dan mereka mengharapkan sampai tuntas saja, sampai selesai," kata dia.
Untuk proses perawatan, saat ini timnya sudah membuka penambalan luka atau skin grafting yang dilakukan terhadap Briptu Fransiskus. Menurutnya kondisi luka Fransiskus sudah membaik dengan adanya epitel (berkulit kembali).
Maka dari itu, menurutnya luka tersebut tidak perlu ditambal kembali. Penambalan tambahan hanya akan dilakukan pada luka lain yang terdapat pada bagian telinga sebelah kanan Fransiskus.
"Fransiskus (Aris) bagus ya dan sudah epitel atau sudah berkulit. Jadi kemungkinan tidak perlu ditambal lagi graft tapi kupingnya perlu dilakukan penutupan karena dalam lukanya," kata dia.
Sama dengan Fransiskus, luka yang dialami oleh Yudi juga telah berkulit dan membaik. Kini luka Yudi masih terdapat sisa pada lengan bagian kanan seluas 0,5 persen dan juga telinga sebelah kanan.
Hardisiswo menjelaskan apabila luka tersebut dibiarkan, maka akan timbul keloid atau penebalan luka yang mengakibatkan infeksi. Kemungkinan, Yudi dan Aris akan kembali menjalani operasi skin grafting hari Senin mendatang.
Setelah menjalani operasi terakhir, ia pastikan keduanya dapat kembali bertugas secara optimal seperti sehari-hari.
"Bisa (bertugas) banget dua-duanya bisa. Bertugas seperti biasa lagi sangat bisa," kata dia.
Sebelumnya empat orang anggota Polres Cianjur, Jawa Barat, mengalami luka bakar saat mengamankan mahasiswa saat berunjuk rasa di depan Kantor Bupati Cianjur, Kamis (15/8).
Unjuk rasa damai gabungan aliansi mahasiswa se-Cianjur itu, berujung dengan pembakaran ban bekas sebagai bentuk penolakan atas kinerja Plt Bupati Cianjur, Herman Suherman. Mendapati hal tersebut, sejumlah anggota kepolisian yang sejak pagi mengawal aksi berusaha menghalangi dan memadamkan ban bekas yang dibakar, namun empat polisi yang diduga terkena percikan bensin yang dilempar oleh oknum langsung tersambar api hingga terluka bakar.