REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, mengatakan meski jumlah caleg perempuan yang terpilih meningkat dalam pemilu, tetapi tida bisa dari unsur politik kekerabatan. Namun terpilihnya para caleg dari kekerabatan tertentu disebut tidak masalah sepanjang yang bersangkutan berkompeten.
Sebagaimana diketahui, ada sejumlah caleg DPR RI terpilih yang masih memiliki hubungan kekerabatan dengan politisi senior. Titi mencontohkan caleg DPR RI terpilih dari Partai Golkar, Puteri Komarudin, yang merupakan anak dari politisi Golkar, Ade Komarudin.
Kemudian, ada Athari Gauthi Ardi yang merupakan caleg DPR RI terpilih dari PAN. Athari juga merupakan anak dari mantan anggota DPR dua periode, Epyardi Asda. Selain itu, ada Dyah Roro Esti Widya Putri yang juga menjadi salah satu caleg DPR RI terpilih dari Partai Golkar. Esti pun merupakan anak dari mantan anggota DPR, Satya Widya Yudha.
Titi mengakui politik kekerabatan ini merupakan strategi dari parpol dalam kontestasi Pemilu 2019 yang begitu sengit. "Karena kontestasi pemilu dilaksanakan serentak dan adanya ketentuan a mbang batas parlemen, sementara jumlah parpol peserta pemilu juga bertambah. Sehingga parpol cenderung melakukan strategi elektoral yang cenderung pragmatis dengan memanfaatkan figur kuat lokal atau yang berhubungan dengan itu," ujar Titi di Jakarta, Jumat (30/8).