REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Polri dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) meyakini situasi di Papua dan Papua Barat sudah dalam kondisi menuju stabil. Namun, otoritas keamanan dan pertahanan tersebut, tetap akan menerjunkan personel tambahan untuk menjaga situasi dan keamanan.
Saat ini, tercatat sudah ada sedikitnya enam ribu porsenal gabungan yang diyakini menjadi penjamin situasi kondusif di Bumi Cenderawasih. Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, enam ribu personel gabungan itu terbagi ke kota-kota utama yang terkena dampak kerusuhan, yakni Manokwari, Sorong, dan Paniai, serta Deiyai, juga Jayapura, Nabire, dan Fakfak.
“Kalau (jumlah pasukan itu kurang), akan saya tambah lagi. Saya bersama Panglima TNI (Marsekal Hadi Tjahjanto) sudah berkomitmen untuk betul-betul membuat keamanan di sana. Kalau kurang, akan ditambah,” kata Tito di Jakarta, Ahad (1/9).
Tak cuma menyiapkan personel keamanan dan tentara, Tito mengatakan, Polri dan TNI, pun menyiagakan sejumlah sarana transportasi yang siap siaga menuju Papua dan Papua Barat jika sewaktu-waktu diperlukan. “Kita standby (siagakan) juga pesawat, baik dari Polri dan TNI, termasuk helikopter kalau misalkan diperlukan,” ujar Tito.
Namun terlepas dari pendekatan keamanan tersebut, Tito mengatakan, situasi di Papua dan Papua Barat saat ini, sudah berangsur kondusif. “Sekarang di Papua dan Papua Barat, sudah jauh lebih kondusif, dan dalam tahap rekonstruksi,” kata Tito.
Ia menerangkan, penerjunan ribuan personel gabung Polri dan TNI di Papua dan Papua Barat, tak dimaksud untuk membuat situasi semakin membara. Sebaliknya, menurut Tito, Polri dan TNI punya tanggungjawab memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat.
Tito mengakui, meski ada sebagaian masyarakat yang berujung anarkistis, tetapi ada juga populasi damai yang wajib dilindungi di Papua dan Papua Barat. Itu sebabnya, kata Tito, Polri dan TNI saat ini tetap memprioritaskan Papua dan Papua Barat dalam strategi menuju keamanan yang diinginkan.
“Kita tetap akan menggelar pasukan di sana. Sampai dengan situasinya benar-benar aman dan kondusif. Rasa keaman bagi masyarakat yang kita berikan di sana. Ini yang kita lakukan,” sambung Tito.
Selanjutnya, ia pun menegaskan, Polri tetap akan melakukan penegakan hukum bagi para warga Papua dan Papua Barat yang terbukti melakukan aksi-aksi anarkistis.