REPUBLIKA.CO.ID, MANOKWARI -- Jaringan internet melalui sambungan wifi dan Indihome di wilayah Provinsi Papua Barat mulai berangsur pulih setelah sempat lumpuh total sejak kerusuhan 19 Agustus lalu. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Papua Barat, Frans Pieter Instia mengatakan pihaknya sudah meminta Kementerian Komunikasi dan Informatika agar membuka kembali jaringan internet di Papua Barat.
"Dan sejak Minggu (1/9) jaringan wifi dan indihome sudah bisa kita akses kembali. Tapi untuk jaringan data semua operator belum bisa," ujar Pieter, Senin (2/9).
Pada Senin (2/9) Menteri Kominfo kembali menggelar pertemuan bersama Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan. Pertemuan tersebut untuk membahas tentang layanan jaringan internet di Papua Barat.
"Intinya pertemuan ini untuk saling memberikan masukan dan pertimbangan tentang apakah pemblokiran masih perlu dilanjutkan atau dibuka," ujarnya lagi.
Merespon pertemuan itu, Gubernur pun kembali membuat surat agar jaringan internet baik pada sambungan wifi, Indihome maupun data dari operator bisa kembali diaktifkan.
Surat dan penjelasan gubernur menjadi salah satu pertimbangan sekaligus garansi bahwa pembukaan jaringan internet tidak akan memberi dampak buruk bagi situasi keamanan di daerah itu.
Menurutnya, pemblokiran internet cukup berdampak terhadap layanan pemerintah serta aktivitas ekonomi di daerah. Jika pemblokiran berlangsung lama dikhawatirkan hal itu akan menimbulkan persoalan baru di Papua Barat.
"Itu yang menjadi pertimbangan, sehingga bapak gubernur berharap Kominfo bisa segera mengaktifkan seluruh jaringan internet. Itu juga dilakukan untuk menunjukkan kepada daerah lain bahwa Papua Barat aman dan kondusif," katanya lagi merespon situasi Papua Barat terkini.
Ia mengutarakan, sebagian besar layanan pemerintahan saat ini sudah menggunakan sistem elektronik. Saat jaringan internet terganggu seluruh layanan yang berbasis dalam jaringan (daring) turut terganggu.
"Layanan kesehatan terganggu, pendidikan terganggu, usaha masyarakat terganggu, layanan kependudukan terganggu. Semua bermasalah karena bergantung pada jaringan internet. Kalau ini berlangsung lama tentu situasi daerah akan goyang karena semua tidak bisa jalan," sebutnya lagi.
Setelah wifi dan Indihome aktif kembali, ia berharap jaringan data seluruh operator di daerah ini bisa terbuka seperti sebelumnya.