REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap masyarakat di Jakarta lebih mengenal tanaman-tanaman yang memiliki kemampuan menyerap polutan tinggi. Dengan lebih banyak ditanamnya tanaman yang menyerap polutan tinggi ini, diharapkan dapat membantu mengurangi sedikit-demi sedikit polutan yang ada di udara Jakarta.
Hal ini disampaikan Anies saat membuka secara resmi pameran Flora dan Fauna (Flona) ke-34 tahun 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (6/9) malam. Pameran flora dan fauna ini akan berlangsung selama satu bulan penuh yakni pada 6 September-7 Oktober 2019.
Anies menyebut kehidupan di wilayah urban (kota), membuat tidak semua dari warga memiliki kedekatan untuk berada bersama dengan berbagai macam flora dan fauna. Warga kota seringkali minim pengalaman bersama flora dan fauna, apalagi ketika kita tinggal di kawasan yang padat, kawasan yang ruang hijaunya terbatas.
"Di situ, kesempatan untuk menyaksikan dari dekat kekayaan hayati yang ada di Indonesia menjadi sangat minim. Karena itu, Jakarta dengan kegiatan ini memberikan alternatif bagi keluarga maupun masyarakat untuk menikmati-mempelajari kekayaan flora dan fauna kita,” ujar Anies, Jumat (6/9).
Anies mengapresiasi penyelenggaraan Flona Jakarta 2019 bertema “Ruang Hijau Jakartaku” yang diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran gerakan untuk menghijaukan Ibu Kota di tengah masyarakat. Anies mengajak kepada seluruh elemen masyarakat, khususnya keluarga, untuk dapat mengajak anak-anak ke Flona Jakarta 2019 sebagai wahana rekreasi dan sarana edukasi yang baik.
Selain itu, Gubernur Anies mengimbau kepada seluruh sekolah di Jakarta untuk mengajak peserta didik (murid) mendatangi Flona Jakarta 2019. Anies yakin kunjungan siswa itu menjadi inspirasi yang mungkin akan mengunggah dia untuk melakukan hal-hal besar di kemudian hari hanya dengan mendatangi sebuah pameran. Banyak sekali peristiwa seperti itu.
Perlu diketahui, Flona Jakarta 2019 juga merupakan bagian dari aksi merealisasikan Instruksi Gubernur Nomor 66 tahun 2019 sebagai solusi Jakarta mengatasi polusi udara. Pemerintah, industri, komunitas, dan masyarakat bersama-sama menerapkan teknologi hijau untuk meningkatkan kualitas udara di perkotaan, khususnya DKI Jakarta.
Acara ini dimeriahkan oleh 175 stan yang terdiri dari penjual tanaman hias, tanaman buah, satwa peliharaan, tanaman obat, termasuk stan makanan-minuman, hingga komunitas.
Produk penjualan tanaman juga akan didorong pada tanaman jenis reduksi polusi udara, seperti tanaman Bougainvillea (Bunga Kertas), Sansevieria (Lidah Mertua), dan varietas lainnya yang mana tanaman-tanaman itu berkapasitas tinggi menyerap polutan.