REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Indonesia ketiga Bacharuddin Jusuf (BJ) Habibie menjalani perawatan medis yang intensif di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta, Ahad (8/9). Pelopor industri penerbangan dalam negeri tersebut ditangani tim dokter kepresidenan (TDK).
Atas petunjuk tim tersebut, sosok kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, itu belum diperbolehkan untuk menerima tamu. "Benar. Saat ini, Bapak BJ Habibie menjalani perawatan yang intensif oleh Tim Dokter Kepresidenan (TDK). Sesuai dengan petunjuk tim dokter, untuk sementara waktu Bapak Habibie belum diizinkan untuk dikunjungi," ujar sekretaris pribadi BJ Habibie, Rubijanto, Ahad (8/9).
Rubijanto meminta seluruh pihak memahami pesan tim medis yang merawat Habibie. Sebab, mantan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) itu diketahui masih memerlukan perawatan yang maksimal, sehingga dapat beristirahat secara penuh.
Rubijianto juga meminta doa dari seluruh rakyat Indonesia demi kesembuhan Habibie. Dia berharap, sosok yang kini berusia 83 tahun itu dapat kembali beraktivitas seperti sedia kala.
"Kami atas nama keluarga memohon kehadirat Allah SWT agar beliau segera diberikan kesembuhan dan kesehatan agar dapat beraktivitas kembali," kata Rubijanto.
Kepala Bidang Komunikasi The Habibie Center, Annisa Dini mengatakan, kondisi kesehatan Habibie sudah menurun dalam beberapa hari terakhir. Oleh karena itu, pihaknya sudah mengurangi jadwal kegiatan sosok lulusan RWTH Aachen tersebut di luar rumah.
Dia menuturkan, usia Habibie yang sudah lanjut mengharuskan keputusan tersebut diambil. "Setahu saya, untuk saat ini beliau memang disarankan untuk mengurangi aktivitas sehari-hari karena usia yang sudah sepuh," ucap Annisa Dini saat dihubungi Republika, Ahad.
Habibie diketahui pernah menjalani sejumlah perawatan medis. Misalnya, pada Maret 2018 lalu suami (almarhumah) Hasri Ainun Habibie tersebut sempat dilarikan ke rumah sakit Klinikum Starnberg di Muenchen, Jerman.
Sebab, klep jantungnya sempat bocor sehingga memerlukan penanganan medis segera. Dari Jakarta, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sesudah mengetahui kabar tersebut mengirimkan dokter kepresidenan ke Jerman untuk memantau langsung kondisi kesehatan Habibie.
Pada 16 Agustus 2019 Habibie tidak sempat menghadiri Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Indonesia (MPR). Ketua MPR-RI Zulkifli Hasan saat itu mengatakan, Habibie tidak hadir karena alasan kesehatan. (ali mansur/rr laeny sulistyawati/antara ed: hasanul rizqa)