Jumat 13 Sep 2019 10:24 WIB

Tren Sewa Pakaian Menggantikan Produksi Fast Fashion

Fast fashion menghadirkan pakaian ready-to-wear

Rep: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)/ Red: Yuni Arta Sinambela (cek n ricek)
Foto: theconversation.com
Foto: theconversation.com

Ceknricek.com - Berkembangnya dunia mode membuat retail fashion di dunia menerapkan gerakan fast fashion. Fast fashion merupakan konsep industri tekstil yang menghadirkan pakaian ready-to-wear dengan mengikuti pergantian mode yang cepat dalam kurun waktu tertentu. Hal ini dilakukan karena permintaan pasar.

Kondisi tersebut dikhawatirkan membawa dampak lingkungan dalam beberapa tahun ke depan. Industri fashion memang ditengarai penyumbang limbah terbesar. Salah satu cara untuk mengakalinya adalah menghadirkan konsep pakaian sewaan.

Dilansir The Telegraph, Sabtu (7/9), pendiri laman HURR, Victoria Prew, membuka kesempatan agar pelanggan untuk menyewa berbagai jenis busana berkualitas premium, yang biasanya dijual dengan harga lebih dari 150 poundsterling, dan sedang tren dalam satu musim.

Baca Juga: Pabrik Tekstil Terbesar di Solo Ikut Terapkan Sustainable Fashion

Menurut dia, jasa penyewaan busana tersebut akan mengurangi limbah pakaian karena satu gaun saja bisa disewa oleh puluhan orang. Dengan jasa penyewaan, orang akan berfikir ulang saat ingin membeli gaun kekinian untuk dirinya sendiri.

“Dengan memperluas hidup dari pakaian yang Anda miliki adalah cara terbaik untuk mengurangi jejak mode, dan menyewa adalah cara yang tepat dan berkelanjutan,” kata Prew.

Victoria Prew juga mengungkapkan, langkah tersebut menjadi pendorong para komunitas dan bisnis mode. Cara menyewa busana dan produk fashion lainnya adalah hal yang tepat untuk dilakukan.

“Menyewa adalah masa depan fashion, di Inggris telah sangat lambat untuk melakukannya, tak seperti di Amerika, bisnis sewa Runway dapat bernilai hingga satu miliar dolar,” pungkasnya.

Diperkirakan selama ini sekitar 300 ribu ton pakaian berakhir di tempat sampah setiap tahunnya. Sekitar 80 persen dari pakaian yang dibuang itu dibakar, sementara 20 persen lainnya dikirim ke tempat pembuangan sampah akhir.

BACA JUGA: Cek POLITIK, Persepektif Ceknricek.com, Klik di Sini.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ceknricek.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ceknricek.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement