REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keluarga Habibie masih berduka atas kepergian Presiden RI Ketiga Bacharudin Jusuf Habibie. Pada saat yang bersamaan, mereka juga mengatakan, jika kesedihan itu sedikit terangkat melihat Habibie kini telah menyatu kembali bersama istrinya Hasri Ainun Besari
"Hal yang meringankan duka kita kali ini adalah mereka bisa bersatu dalam akhirat, dan itu sesuatu hal yang didambakan bapak semenjak ibu wafat," kata putra sulung Habibie, Ilham Akbar Habibie di Jakarta, Kamis (12/9).
Ilham mengungkapkan, Habibie selalu mengadakan tahlilan setiap Jumat. Dia juga selalu mengunjungi makam Ainun untuk berdoa. Dia mengatakan, kesetian Habibie diteruskan hingga wafat dan dimakamkan di sebelah istrinya itu.
"Semoga mereka berdua untuk selamanya bersama berdua disisi Allah di surga dan akhirat," katanya.
Ilham mengatakan, keluarga Habibie akan mengadakan doa bersama dan tahlil di kediaman Habibie di Patra Kuningan, Jakarta Selatan. Dia mengungkapkan, tahlilan itu akan dilangsungkan hingga 40 hari ke depan.
Dia menerangkan, 40 hari tahlilan itu diadakan karena sudah menjadi proses yang dijalankan seperti pada saat istri BJ Habibie, Ainun Habibie Wafat sehingga diteruskan usai Habibie dimakamkan.
"Jadi ini seperti meng-copy pada saat Ibu wafat dulu, waktu itu juga tiap hari sampai dengan hari ke empat puluh itu setiap hari tahlilan," katanya.
Bacharudin Jusuf Habibie meninggal dunia pada Rabu (11/9) pukul 18.05 WIB setelah menjalani perawatan sejak 1 September 2019 di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSAPD) Gatot Subroto Jakarta.
Ia meninggal akibat alami kegagalan jantung. Sebagaimana diketahui pada 2018 Habibie telah menjalani perawatan dan operasi akibat kebocoran katup jantung.
Habibie dikebumikan di samping makam Hasri Ainun Besari atau Ainun Habibie. Hal itu sesuai dengan wasiatnya sebelum meninggal dulu untuk dimakamkan di sebelah Ainun yang wafat pada 22 Mei 2010 di Munchen, Jerman dan dimakamkan di TMP Kalibata. Habibie menjadi Presiden RI pertama yang dimakamkan di TMP.