Jumat 20 Sep 2019 09:31 WIB

Lion Air Selidiki Kebocoran Data dengan Kemenkominfo

Lion Air mengimbau penumpang yang alami kebocoran data melapor.

Rep: Antara/ Red: Indira Rezkisari
Pekerja melakukan perawatan rutin sejumlah pesawat Lion Air di hanggar Batam Aero Teknik (BAT) Lion Air Group Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/8/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Pekerja melakukan perawatan rutin sejumlah pesawat Lion Air di hanggar Batam Aero Teknik (BAT) Lion Air Group Bandara Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, Rabu (14/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lion Air Group masih berkoordinasi dan bekerja sama dalam rangka proses penyelidikan kasus kebocoran data pribadi penumpang maskapai anggota grup tersebut. Salah satu kerja sama adalah dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Republik Indonesia.

"Lion Air Group menyampaikan keterangan mengenai perkembangan berita tentang data penumpang, bahwa hingga saat ini masih berkoordinasi dan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia serta berbagai pihak terkait dalam rangka proses penyelidikan," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/9).

Baca Juga

Danang menambahkan bahwa Lion Air Group juga berkoordinasi dengan vendor sebagai mitra kerja sama sesuai perjanjian, dan menyatakan data penumpang aman. Sehubungan dengan data penumpang di Indonesia sampai sekarang adalah aman. Jika ada bukti mengenai kebocoran data, segera dilakukan langkah-langkah sesuai ketentuan.

Maskapai Lion Air Group sudah melaporkan kejadian dimaksud ke pihak berwajib menurut masing-masing negara. Yakni Lion Air (kode penerbangan JT), Batik Air (kode penerbangan ID) dan Wings Air (kode penerbangan IW) di Indonesia, Malindo Air (kode penerbangan OD) di Malaysia dan Thai Lion Air (kode penerbangan SL) di Thailand.

Operator Lion Air Group di Indonesia telah melakukan tindakan tepat dan cepat menurut Peraturan No. 20 tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dalam Sistem Elektronik (Peraturan Perlindungan Data), dalam rangka memastikan bahwa data para tamu tidak terganggu.

"Lion Air Group menginformasikan bahwa tidak menyimpan secara detail mengenai pembayaran dari tamu atau penumpang ke dalam server. Lion Group tidak mempunyai data-data terkait yang berhubungan pembayaran penumpang. Data yang tersebar bukan data pembayaran (finansial) dari penumpang. Lion Air Group terus mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan data," kata Danang.

Dalam upaya pencegahan lebih awal (tindakan preventif) dalam lebih menjamin tingkat keamanan, Lion Air Group mengimbau seluruh tamu atau penumpang yang memiliki akun miles untuk segera mengubah kata sandi (to change their passwords) jika kata sandi digunakan sama pada layanan yang lain secara daring.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement