Sabtu 21 Sep 2019 21:40 WIB

Karhutla Sebabkan Aktivitas Ekonomi Terganggu

Pasasr tradisional yang biasanya ramai menjadi sepi karena masyarakat malas keluar.

Rep: Antara/ Red: Friska Yolanda
Sejumlah pengendara melintasi jalan yang diselimuti kabut asap sangat pekat di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (20/9/2019).
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Sejumlah pengendara melintasi jalan yang diselimuti kabut asap sangat pekat di Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (20/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang menimbulkan asap cukup parah, dirasakan sangat mengganggu aktivitas ekonomi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah. Aktivitas ekonomi di wilayah itu diklaim mengalami penurunan.

"Saya perkirakan, sekitar 50 persen aktivitas ekonomi masyarakat Kotawaringin Timur lumpuh akibat kebakaran lahan dan asap. Aktivitas di bandara terganggu, lalu lintas jalan darat pun terhambat terbatasnya jarak pandang," kata Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi di Sampit, Sabtu (21/9).

Baca Juga

Menurut dia, kebakaran lahan yang menimbulkan asap pekat telah menimbulkan dampak parah kepada masyarakat. Asap menyebabkan banyak warga terserang infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA, sekolah terpaksa diliburkan, penerbangan sering dibatalkan serta dampak lainnya terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.

Dia mencontohkan aktivitas di pasar tradisional yang biasanya ramai pada malam dan pagi hari, kini sepi lantaran masyarakat malas keluar rumah karena asap pekat. Kondisi itu jelas berdampak terhadap omzet dan keuntungan pedagang. Begitu pula aktivitas ekonomi lainnya yang harus tertunda akibat asap.

"Saat ini Kotawaringin Timur dihadapkan pada musibah kebakaran hutan, lahan dan asap serta kekeringan yang menyebabkan banyak desa kesulitan air bersih. Pemerintah daerah harus menghadapi dua masalah itu secara bersamaan karena sama-sama menyangkut hajat hidup orang banyak," katanya.

Pemerintah daerah telah mengatur pembagian tugas tim pemadam kebakaran dan tim penyuplai air. Tim penyuplai air dikerahkan untuk mendistribusikan air bersih ke desa yang dilanda kekeringan, sebagian lainnya dikerahkan memasok air kepada tim pemadam di lokasi-lokasi kebakaran lahan karena sulit mendapatkan sumber air di lokasi kebakaran.

Sabtu pagi hingga sore, Supian Hadi terjun langsung membantu memadamkan kebakaran lahan. Dia berbagi tugas dengan Sekretaris Daerah Halikinnor yang ditugasi mengoordinasikan pendistribusian air bersih ke kawasan selatan yang saat ini dilanda kesulitan air bersih.

Supian Hadi membawa sendiri truk bermuatan dua tandon air besar. Banyak warga yang kaget begitu melihat sopir truk pengangkut air tersebut ternyata bupati mereka.

Dia membawa pasokan air untuk memadamkan kebakaran lahan cukup besar di dekat Tempat Pemakaman Kristen di Jalan Jenderal Sudirman Sampit. Saat di lokasi, Supian juga langsung turun ke lokasi menyemprotkan air ke titik-titik gambut yang terbakar.

Kebakaran lahan gambut memang harus disiram berulang-ulang agar api di dalam tanah benar-benar padam. Jika yang dipadamkan hanya api di permukaan tanah, beberapa jam kemudian api dipastikan akan kembali muncul karena api di dalam tanah tidak padam.

"Kita padamkan di sini, muncul lagi api di sana. Makanya harus disemprot berulang-ulang agar api di dalam tanah juga mati sehingga api tidak kembali muncul," kata Supian.

Dia berharap kebakaran hutan dan lahan bisa segera ditanggulangi dan kabut asap tidak terjadi lagi sehingga aktivitas masyarakat kembali lancar. Supian mengimbau masyarakat selalu menjaga kesehatan di tengah situasi apapun.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement