Ahad 22 Sep 2019 16:49 WIB

Guguran Lava Pijar Masih Terjadi di Merapi

Pengamatan 06.00-12.00 WIB, terjadi empat kali guguran lava pijar di Merapi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Yudha Manggala P Putra
Aktivitas puncak Gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat dari kawasan Kalitalang, Balerantai, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2019).
Foto: Antara/Aloysius Jarot Nugroho
Aktivitas puncak Gunung Merapi mengeluarkan asap putih terlihat dari kawasan Kalitalang, Balerantai, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (20/8/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN -- Aktivitas guguran dan kegempaan Gunung Merapi masih berlangsung dan cukup tinggi. Setelah mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur yang sangat jauh, terjadi letusan awan panas di Gunung Merapi pada Ahad (22/9) siang.

Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi (PGM) Ngepos, Heru Suparwaka melaporkan, letusan terjadi sebanyak satu kali sekitar 11.36 siang. Seismogram mencatat amplitudo 70 milimeter dan durasi 125 milimeter.

"Terpantau kolom setinggi setinggi kurang lebih 800 meter dari puncak," kata Heru, Ahad (22/9).

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) turut melaporkan adanya hujan abu tipis sempat terjadi di Kecamatan Turi. Khususnya, di sekitaran Desa Tunggul Arum.

Selain itu, aktivitas guguran dan kegempaan sepanjang Ahad memang cukup tinggi. Periode pengamatan 00.00-06.00 saja sudah terjadi dua kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 650-900 meter.

Kemudian, pada periode pengamatan 06.00-12.00, terjadi sebanyak empat kali guguran lava pijar ke arah hulu Kali Gendol. Jarak luncurnya cukup jauh karena terdekat 600 dan terjauh 1.100 meter.

Selanjutnya, terjadi setidaknya 23 gempa guguran lain dengan besar amplitudo sekitar 3-47 milimeter. Ada pula 11 gempa hembusan dengan amplitudo 2-16 milimeter.

Lalu, lima gempa low frekuensi amplitudo 3-6 milimeter, 24 gempa fase banyak amplitudo 3-20 milimeter, dua gempa vulkanik dangkal apmlitudo 65 milimeter dan satu gempa vulkanik dalam empat milimeter.

Heru menerangkan, secara meteorologi cuaca cerah dan berawan, angin bertiup lemah hingga sedang ke arah timur laut, timur dan barat. Lalu, suhu udara berkisar 23-30 derajat celcius.

Selain itu, kelembaban udara berkisar 43-57 persen dengan tekanan udara 569,5-710 milimeter merkuri. Sedangkan, secara visual asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas yang beragam. "Intensitas tipis, sedang hingga tebal dan tinggi 80 meter di atas puncak kawah," ujar Heru.

BPPTKG masih merekomendasikan area dalam radius tiga kilometer dari puncak agar tidak ada aktivitas manusia. Tapi, masyarakat masih bisa beraktivitas seperti biasa di luar radius tersebut.

Meski begitu, masyarakat diminta mewaspadai bahaya lahar, terutama jika terjadi hujan di sekitaran puncak Gunung Merapi. Serta, memantau informasi perkembangan Gunung Merapi dari sumber-sumber terpercaya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement