REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terduga teroris MA yang ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 di Kamplingan Tipar Timur RT03/04, Jakarta Utara, diketahui belajar merakit bom di Jawa Timur, menurut anggota kepolisian. "Sekilas yang bersangkutan belajar merakit bom, karena dia pernah menuntut ilmu di Jawa Timur," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Komisaris Besar (Kombes) Polisi Budhi Herdi Susianto di Jakarta, Senin (23/9).
"Kemungkinan itu masih didalami, apakah pada saat dia belajar di Jawa Timur, dia ikut belajar cara membuat bom," ujar dia menambahkan.
Seusai menggeledah, polisi menemukan barang bukti bahan peledak jenis TATP (Triaseton Triperoksida) dengan daya ledak tinggi di kediaman MA. Anggota Detasemen Khusus 88 Antiteror Kepolisian Indonesia juga menyatakan terduga teroris MA yang ditangkap di kawasan Cilincing, Jakarta Utara, masuk jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD).
Dia termasuk dalam delapam terduga teroris yang ditangkap Densus 88 di wilayah Jakarta Utara, Tambun, Bekasi, dan Bogor, Jawa Barat. Bahan peledak yang telah dirakit MA itu, menurut dia, akan diledakkan kelompok teroris pada beberapa lokasi dengan sasaran perkantoran dan kantor-kantor polisi.