Selasa 24 Sep 2019 15:52 WIB

Kapolri: Korban Jiwa di Wamena 26 Orang

Mayoritas korban merupakan masyarakat pendatang.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Kapolri Jenderal Tito Karnavian
Foto: Antara/Didik Suhartono
Kapolri Jenderal Tito Karnavian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pihak kepolisian mencatat hingga pukul 12.00 WIB terdapat 26 orang korban jiwa akibat kerusuhan yang terjadi di Wamena, Papua. Mayoritas korban merupakan masyarakat pendatang.

"Yang di Wamena 26 orang, 22 adalah masyarakat pendatang, itu adalah profesinya tukang ojek, kerja ruko, kerja di restoran," ujar Kapolri, Jenderal Tito Karnavian, pada konferensi pers yang dilaksanakan di Jakarta, Selasa (24/9).

Baca Juga

Aparat keamanan kini tengah melakukan investigasi terkait penyebab kematian para korban. Beberapa di antaranya meninggal dunia karena terkena luka serangan benda tajam dan terbakar bersama bangunan yang dibakar oleh massa. "Kemudian empat orang warga Papua asli itu juga ada yang meniggal. Yang terluka lebih kurang 66 orang. Ini sangat kita sayangkan," katanya.

Untuk di Jayapura, Tito menerangkan, terdapat tiga masyarakat sipil dan satu aparat TNI meninggal dunia. Rusuh di Jayapura terjadi setelah massa yang ada di Universitas Cenderawasih diantar kembali ke Expo Waena. Menurut Tito, massa menyerang lebih dulu aparat keamanan yang jumlahnya lebih sedikit dari mereka.

"Mereka menyerang petugas. Yang pertama kali jadi korban adalah anggota TNI dari batalyon, gugur. Dia yang menyupiri mereka, truknya. Mereka menyerang petugas, petugas melakukan pembelaan diri," jelas Tito.

Dari kejadian di Jayapura aparat keamanan mengamankan setidaknya 400 orang. Menurut Tito, mereka akan diseleksi lebih lanjut untuk melihat mana yang benar tersangka dan mana yang bukan tersangka.

"Yang bukan tersangka 24 jam akan dilepas. Tapi yang jelas saya minta masyarakat di Papua khususnya jangan muda terprovokasi dengan sosial media," kata dia.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement