Selasa 24 Sep 2019 17:39 WIB

Demo di Makassar Ricuh, Wartawan Ikut Dipukuli Aparat

Wartawan Antara, Muh Darwin Fatir jadi korban kekerasan aparat saat meliput demo.

Sejumlah mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membakar ban saat berunjuk rasa di depan kampus Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/9).
Foto: ANTARA FOTO/Abriawan Abhe
Sejumlah mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar membakar ban saat berunjuk rasa di depan kampus Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara, Muh Darwin Fatir menjadi salah seorang korban kekerasan dari aparat keamanan saat meliput demo mahasiswa di Makassar. Menurut salah seorang wartawan, Ishak dari Makassar Today yang turut meliput bersama Darwin di sekitar Kantor DPRD Sulsel, Selasa (24/9), aksi pemukulan terhadap Darwin tidak dilihatnya karena dia juga sempat kena pukul aparat yang memukul mundur mahasiswa dari depan Gedung DPRD Sulsel.

Kondisi kepala Darwain tampak berdarah dan di bagian perutnya terlihat bekas sepatu laras. Baju yang dikenakan berwarna putih motif juga terlihat jelas bekas tapak sepatu laras.

Baca Juga

Selain Darwin yang mendapat perlakuan represif dari aparat kepolisian, wartawan Ini Kata, Ipul juga mendapat kekerasan. Sementara mahasiswa yang demo juga banyak yang luka-luka setelah bentrok dengan aparat keamanan.

Wartawan dan mahasiswa yang luka-luka dilarikan ke rumah sakit terdekat yakni RS Awal Bros. Lobi rumah sakit juga dimanfaatkan untuk menampung mahasiswa yang luka-luka dengan menggunakan tandu seadanya, karena ruangan UGD sudah penuh dengan pasien.

Kabid Humas Polda Sulsel Komisaris Besar Polisi Dicky Sondani saat dikonfirmasi mengenai kejadian tersebut melalui telepon seluler, enggan berkomentar dengan alasan sementara masih menangani aksi unjuk rasa di lapangan. Hingga berita ini terkirim, wartawan Antara, Darwin dan belasan mahasiswa yang terluka masih dalam kondisi penanganan petugas kesehatan di RS Awal Bros.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement