REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Pusat Dokumentasi dan Kajian Al-Irsyad Al-Islamiyah, Ustaz Zeyd Ammar menceritakan ketulusan Syekh Surkati berjuang di Tanah Jawa. Syekh Surkati telah menjabat sebagai mufti di Makkah. Kedudukan yang tidak mu dah didapat itu rela ditinggalkannya demi berjuang di Pulau Jawa.
"Syekh Ahmad Surkati satu-satunya orang yang bukan orang Arab Saudi yang menjadi mufti, dia sudah tahu keadaan Indonesia saat itu lebih terbelakang daripada Makkah, Indonesia masih terjajah, miskin, dan banyak penganut mis tisisme, tapi beliau mau datang ke Indonesia untuk berjuang," kata Ustaz Zeyd saat diwawancarai Republika, Selasa (17/9).
Ia mengungkapkan, Syekh Surkati pernah mengatakan bahwa sel-sel darah di dalam tubuhnya sudah menjadi unsur-unsur Indonesia. Maka, secara tidak langsung Syekh Surkati sudah menyatakan dirinya sebagai orang Indonesia. "Pernyataannya itu mengan dung pesan nasionalisme," ujar dia.
Melalui gerakan pendidikan, Syekh Surkati ikut menyadarkan para pemuda agar memiliki rasa nasionalisme dan keinginan untuk merdeka dari kolonialisme. Baginya semua manusia di muka bumi dari berbagai suku bangsa memiliki hak yang sama sebagai manusia mer deka. Karena itu, dia selalu me nyua rakan kesetaraan, keadilan, dan kemerdekaan dari sudut pan dang Islam.