Jumat 27 Sep 2019 00:22 WIB

JK Bicara Imbas Krisis Harga Kopi Dunia di PBB

Dampak utama yang paling terimbas dari penurunan harga kopi tentunya adalah petani.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Kopi
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Kopi

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyampaikan keprihatinan Indonesia terhadap krisis harga kopi di dunia. JK mengungkap, harga biji kopi dunia telah turun hingga 70 persen sejak 1982 yang disebabkan kelebihan pasokan produksi biji kopi dunia. Ia menerangkan, dampak utama yang paling terimbas dari penurunan harga kopi tentunya adalah petani.

Pernyataan tersebut disampaikan Wapres pada forum "Aksi Bersama Mengatasi Krisis Harga Kopi dan Mencapai Produksi Kopi Berkelanjutan" di Markas Besar PBB, New York, Rabu Waktu Setempat (25/9).

"Saya ingin menggaris bawahi dua dampak utama dari krisis harga kopi ini. Pertama, petani kecil adalah korban yang paling dirugikan. Petani kecil, bukan industri ataupun konsumen," ujar JK dalam keterangan tertulis yang diterima wartawan, Kamis (26/9).

JK pun memaparkan krisis ini berimbas kepada Indonesia. Ini karena, lebih dari 96 persen lahan kopi Indonesia dikelola oleh petani kecil. "Lebih dari 25 juta petani kecil kopi di seluruh dunia, berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Indonesia sendiri memiliki 1,8 juta petani kopi," ujar JK.