Jumat 27 Sep 2019 20:46 WIB

Mendikbud Sebut tak Ada Sanksi Bagi Pelajar yang Ikut Demo

Menurut Mendikbud, pendidikan bagi pelajar tak identik dengan pemberian sanksi.

Puluhan pelajar SMK asal Purwakarta, diamankan petugas saat menaiki kereta KRD di Stasiun Purwakarta, Jumat (27/9). Kuat dugaan, pelajar ini hendak bergabung mengikuti demo di Jakarta.
Foto: Republika/Ita Nina Winarsih
Puluhan pelajar SMK asal Purwakarta, diamankan petugas saat menaiki kereta KRD di Stasiun Purwakarta, Jumat (27/9). Kuat dugaan, pelajar ini hendak bergabung mengikuti demo di Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengatakan, pihaknya tidak akan memberikan sanksi kepada pelajar yang ikut aksi unjuk rasa atau demo pada Rabu (25/9) lalu. Hal itu ia sampaikan saat menjenguk sejumlah korban kericuhan unjuk rasa yang masih berstatus siswa SMP dan SMK.

"Pendidikan tidak main sanksi, kalau pemberian sanksi namanya bukan pendidikan," ujar Mendikbud usai menjenguk siswa korban unjuk rasa di RSAL Dr Mintohardjo, Jakarta, Jumat.

Baca Juga

Meski demikian, Mendikbud meminta para guru, kepala sekolah, dan orang tua untuk lebih waspada dan hati-hati. Ia tak ingin mereka sampai tidak tahu keberadaan anak-anak.

Mendikbud menanyakan pada siswa yang dirawat mengenai kondisi mereka dan kronologi mereka bisa ikut dalam aksi yang melibatkan siswa SMA/SMK se-Jabodetabek tersebut. Seorang siswa SMK Yapimda Jakarta, FA, mengatakan ikut demo karena adanya ajakan dari akun media sosial Instagram untuk datang ke gedung DPR dalam rangka deklarasi pelajar se-Jabodetabek.

FA mengatakan, ia dan teman-temannya berangkat ke DPR tanpa seizin dari guru. Ia berangkat dengan menggunakan transportasi umum untuk ikut aksi unjuk rasa.

Seorang siswa lainnya yang masih dirawat ialah pelajar SMPN 242 Jakarta, AB. Dia mengaku diajak teman untuk ikut aksi unjuk rasa tanpa mengetahui subtansi dari demo itu sendiri. AB mengaku hanya ikut-ikutan saja dalam mengikuti aksi unjuk rasa itu.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement