REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku siap bertemu dengan tokoh kelompok yang berseberangan dengan pemerintah saat ini, seperti Gerakan Papua Merdeka atau United Liberation Movement of West Papua (ULMWP) dan Komite Nasional Papua Barat (KNPB). Pertemuan dengan tokoh pro-referendum Papua tersebut dilakukan untuk berdialog bersama.
"Ya nggak ada masalah bertemu saja. Dengan siapa pun akan saya temui kalau memang ingin bertemu," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (30/9).
Jokowi mengatakan, pelaku kerusuhan di Wamena, Papua akhir-akhir ini merupakan kelompok kriminal bersenjata. Ia pun telah memerintahkan TNI, Polri, dan Menkopolhukam untuk menangkap para pelaku kerusuhan.
"Tadi kan sudah kita sampaikan ada KKB yang turun ke bawah dan lakukan pembakaran-pembakaran itu. Dan ini saya sudah perintahkan ke Menko Polhukam dan TNI Polri untuk mengejar perusuh-perusuh yang belum tertangkap," jelas dia.
Sebelumnya, Ketua DPRD Kabupaten Maybrat, Papua Barat, Ferdinando Solossa meminta agar pemerintah membuka dialog dengan kelompok-kelompok yang berseberangan. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko pun mengaku siap bertemu dengan pimpinan kelompok yang berseberangan dengan pemerintah.
Kerusuhan di Wamena, Papua ini berawal dari isu rasisme yang dilakukan oleh seorang guru. Aksi massa yang dilakukan untuk memprotes terhadap tindakan rasisme pun berakhir ricuh. Mereka melakukan pembakaran, perusakan, dan juga pembunuhan warga.
Akibatnya, tak sedikit warga pendatang yang tinggal di Wamena, Papua mengungsi dan menyelamatkan diri. Mereka meminta pemerintah melakukan evakuasi.