Selasa 01 Oct 2019 18:13 WIB

Pekan Ini ACT akan Terbangkan 97 Perantau Minang dari Wamena

Perantau akan diterbangkan dengan Batik Air.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Muhammad Hafil
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Gusti Tanati
Warga Wamena yang diangkut menggunakan pesawat Hercules milik TNI AU tiba di Sentani, Jayapura, Papua, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID,PADANG--Kepala Cabang ACT Sumatra Barat (Sumbar), Zeng Welf mengatakan pihaknya akan membantu evakuasi perantau Minang yang ingin pulang kampung pasca tragedi Wamena. ACT Sumbar akan memulangkan 97 warga Minang pada Kamis (3/10) pekan ini dengan pesawat Batik Air.

"Kamis (3/10) ACT akan berangkatkan korban pengungsi yang ada di Wamena menuju BIM (Bandara Internasional Minangkabau) sebanyak 97 orang. Insya Allah kalau tak ada halangan dengan maskapai Batik Air," kata Zeng di Kantor ACT Sumbar di Padang, Selasa (1/10).

Baca Juga

Untuk penerbangan pertama ini, ACT akan memperioritaskan evakuasi wanita, anak-anak, balita, difabel, orang tua dan korban terluka. Nanti pemulangan pengungsi di luar itu akan ada pada tahap berikutnya. 

ACT kata Zeng melakukan koordinasi dengan Pemda Sumbar, Pemda setempat dan pemerintah pusat dalam membantu pemulangan perantau Minang ini. 

Saat ini ACT membantu evakuasi korban yang masih dalam situasi darurat. Yakni dengan membantu pemulangan ke Sumbar dan membantu uang tunai kepada korban nyawa dan korban luka. 

Untuk korban nyawa, ACT telah menyerahkan bantuan kepada keluarga yang ditinggalkan sebesar masing-masing Rp 5 juta. Seperti diketahui ada 9 warga Sumbar yang menjadi korban nyawa saat tragedi Wamena. Sementara untuk korban luka, ACT membantu berupa uang tunai masing-masing sebesar Rp 2 juta.

Korban luka asal Sumbar yang diketahui saat ini ada dua orang yakni Putri (30) dan Zal (40). Kedua korban luka ini sama-sama berasal dari Kabupaten Pesisir Selatan.

Zeng menyebut nantinya ACT juga akan membantu proses recovery para korban. Di antaranya membantu biaya sekolah anak-anak korban yang meninggal, serta membantu pemulihan ekonomi para korban. 

Secara nasional kata Zeng saat ini ada 10 ribu pengungsi pasca tragedi Wamena. Di mana 7 ribu pengungsi sudah melakukan eksodus. 

"Kita ada bantuan saat masa darurat. Nanti untuk recovery ada lagi. Recovery ini akan panjang dan kami berkomitmen untuk itu (membantu)," ucap Zeng. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement