REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rapat Paripurna penetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI akan digelar pada Rabu (2/10) pukul 10.00 WIB. Keputusan itu diambil usai Rapat Konsultasi Pimpinan MPR RI bersama perwakilan 9 fraksi DPR RI dan 1 kelompok DPD RI. Rapat dipimpin oleh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) termuda Hillary Brigitta Lasut.
"Kami baru saja melakukan rapat konsultasi saja untuk rancangan tentatif. Jadi akan disahkan besok di rapat paripurna untuk pemilihan pimpinan MPR dan struktur-struktur yang ada di fraksi,” kata Hillary usai rapat tertutup itu, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (1/10).
Kendati demikian, Hillary mengakui terdapat dinamika yang mungkin terjadi dalam pemilihan pimpinan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) yang dilaksanakan malam ini. Namun, ia yakin, DPD RI akan mengajukan nama-nama pimpinan sebelum paripurna digelar. Sementara untuk fraksi-fraksi, sudah ada yang menyodorkan nama dan yang belum.
“Untuk fraksi-fraksi sudah ada nama-nama yang terkumpul, untuk namanya saya belum bisa menyampaikannya sekarang, karena saat ini belum ditetapkan," tambah politikus Partai Demokrat.
Setidaknya, lanjut Hillary, ada empat fraksi yang belum mengajukan nama. Tetapi hal itu, menurutnya tidak masalah, karena masih ada waktu besok pagi hingga sebelum Rapat Paripurna Penetapan Pimpinan MPR RI dimulai. “Ada tiga sampai empat fraksi yang belum mengajukan nama," tutup Hillary.
Rapat Konsultasi Pimpinan MPR RI sendiri hanya dipimpin Hillary seorang diri. Hillary yang mewakili DPR seharusnya didampingi perwakilan DPD RI yaitu Sabam Sirait sebagai pimpinan sementara. Namun Sabam berhalangan hadir, karena masih bertugas sebagai pimpinan sementara pada Rapat Konsultasi DPD RI.