REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) turut membantu memulangkan pengungsi kerusuhan Wamena ke daerah asalnya. Pada tahap pertama, ACT akan memulangkan 100 warga asal Sumatra Barat.
"Besok jam 07.20 ada 50 orang dengan pesawat reguler akan menuju Sumbar. Kemudian siangnya akan ada 50 orang lagi. Kami mengutamakan pada anak-anak dan orang tua," kata Vice President ACT, Insan Nurrohman di Jakarta, Rabu (2/10).
Insan mengungkapkan, ACT akan membantu pengungsi lainnya yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, diantaranya Makassar, Jakarta, Surabaya dan lainnya. Menurutnya tidak mudah untuk mendapatkan transportasi, baik itu melalui darat maupun laut.
"Pertama kami ingin membantu mereka kembali pulang bertemu dengan kerabat mereka. Setidaknya ini akan mengurangi rasa duka dalam diri mereka," kata Insan.
Direktur ACT, Wahyu Novyan yang kini berada di Wamena mengatakan, setelah terjadi konflik, data terakhir terdapat 10.000 jiwa yang keluar dari Wamena. Mereka berada di Sentani, Jayapura dan kota-kota lainnya di sekeliling Papua. Ia mengatakan, sementara di Wamena masih ada sejumlah pengungsi yang bertahan.
Wahyu mengungkapkan, terdapat lebih dari 6.000 pengungsi yang bertahan di Wamena. Mereka memilih mengungsi karena suasana yang belum kondusif, pengungsi tersebar di Kodim, Polres dan Bandara.
"Prioritas para pengungsi ini makanan, dan penanganan medis. Besok ada pemberangkatan pertama asal Sumbar 100 orang dua kloter dengan pesawat Garuda ke bandar udara Minangkabau," kata Wahyu melalui teleconference langsung dari Wamena.
Adapun konflik yang terjadi di Wamena, Papua telah menyebabkan 33 orang meninggal dunia, dan 77 orang mengalami luka-luka.