Jumat 04 Oct 2019 13:00 WIB

Jabar Kirim Tim Verifikasi Pulangkan Warga dari Papua

Terdapat sekira 180 orang warga Jabar yang mengungsi di Sentani, Papua.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Indira Rezkisari
Warga mengungsi dengan penjagaan aparat keamanan di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/10/2019).
Foto: Antara/Sevianto Pakiding
Warga mengungsi dengan penjagaan aparat keamanan di Bandara Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/10/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melalui tim pendahulu dari Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jabar terbang ke Kota Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Kamis (3/10) pukul 23.35 WIB. Menurut Kepala Dinsos Provinsi Jabar Dodo Suhendar, hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti permohonan bantuan dari Pengurus Provinsi Papua Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan terkait pemulangan pengungsi asal Jabar yang terkena dampak kerusuhan Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya.

Dodo mengatakan, rencananya tim Dinsos Jabar yang terdiri dari Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial, Kepala Seksi Penanggulangan Bencana, dan dua orang Taruna Siaga Bencana (Tagana) ini tiba di Bandara Sentani, Jumat (4/10) pukul 11.30.

Baca Juga

Setelah dijemput oleh Dinsos Papua, keempat orang tersebut dijadwalkan ke posko pengungsian di BTN Sentani untuk verifikasi data BNBA (by name by address) pengungsi asal Jabar yang ingin dipulangkan. "Tim pendahulu dari Dinsos berangkat malam ini (3/10) ke Jayapura untuk memastikan kepada pengungsi warga Jabar untuk bisa pulang," ujar Dodo Suhendar, Jumat (4/10).

Dodo mengatakan, akan memastikan mereka dalam kondisi sehat dan aman, serta segera memulangkan mereka ke Jawa Barat. Adapun berdasarkan surat Pengurus Provinsi Papua Forum Komunikasi Masyarakat Tatar Sunda Pangumbaraan yang diterima Dinsos Jabar pada Kamis (3/10), terdapat 48 orang warga Jabar yang mengungsi dengan rincian 40 laki-laki, 3 perempuan, dan 5 anak-anak.

Namun, kata dia, informasi lain dari Paguyuban Sunda Papua menyebutkan bahwa terdapat sekira 180 orang warga Jabar yang mengungsi di Sentani. Dodo akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memastikan informasi terbaru jumlah warga Jabar yang mengungsi di posko.

"(Dinsos) mencoba koordinasi dengan petugas Kemensos yang sudah berada di sana (Papua) untuk informasi data," katanya.

Sementara terkait teknis pemulangan warga Jabar dari Kota Sentani, menurut Dodo, tim pendahulu yang terdiri dari empat orang tersebut akan berdiskusi setibanya di posko pengungsian. "Teknis kepulangan akan dibahas di lokasi dan akan diinformasikan lebih dulu kepada Pak Sekda (Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Jabar)," kata Dodo.

Berdasarkan kesepakatan hasil rapat internal yang dipimpin Pj Sekretaris Daerah Provinsi Jabar Daud Achmad bersama antara lain Dinas Sosial dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, biaya pemulangan akan diberikan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jabar. Daud mengatakan, selain tim pendahulu dari Dinsos Jabar, nantinya empat orang gabungan Tim Baznas Provinsi Jabar dan Tim Jabar Quick Response (JQR) pun dijadwalkan akan terbang ke Sentani untuk mengurus pemulangan warga Jabar.

Sebagai inovasi program cepat tanggap Pemdaprov Jabar, JQR sendiri mendapat tiga instruksi dari Gubernur Jabar Ridwan Kamil. Yakni assessment kedaruratan warga Jabar di lokasi, melakukan komunikasi dan pelaporan secara real time mengenai kondisi dan situasi, serta menghimpun aspirasi warga terdampak sebagai bahan gubernur untuk membuat langkah strategis.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement