REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Yogyakarta, Yunianto Dwisutono menargetkan seluruh pasar di Kota Yogyakarta tertib ukur pada 2020. Saat ini, baru ada sepuluh pasar yang tertib ukur berdasarkan Balai Standarisasi Metrologi Legal Regional II Yogyakarta, Kementerian Perdagangan.
"Target 2020 nanti semua pasar sudah tertib ukur. Ada 30 pasar di Kota Yogya, berarti ada 20 pasar lagi yang belum tertib ukur," kata Yunianto saat ditemui di acara Reresik Pasar di Pasar Lempuyangan, Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menjelaskan, 10 pasar yang tertib ukur ini dikarenakan dari pihak pasar yakni pembeli dan pedagang aktif menimbang dagangannya. Maupun dari Balai Standarisasi Metrologi Legal Regional II Yogyakarta yang aktif secara berkala melakukan pemeriksaan.
Salah satu pasar yang sudah tertib ukur yakni Pasar Lempuyangan. Di pasar ini disediakan satu alat ukur digital untuk pembeli maupun pedagang
"Di sini ada satu timbangan untuk mengecek. Juga di sembilan pasar lainnya juga ada. Misalnya beli lima kilo, konsumen bisa timbang sendiri," ujar dia.
Koordinator Pasar Lempuyangan, Kabul Priyana mengatakan, reresik pasar memang sebuah kegiatan rutin. Yang mana, dilakukan untuk menjaga pasar tetap bersih dan nyaman serta tetap menjadi pilihan baik bagi konsumen maupun pembeli.
"Nanti (reresik pasar) tempatnya itu berpindah-pindah dari tempat satu ke tempat lainnya. Kali ini dilakukan karena bertepatan dengan HUT Kota," ujarnya.
Pasar Lempuyangan, ucap dia, juga merupakan pasar terbaik. Dalam artian, bersih dan pernah mendapat mendapatkan penghargaan pasar bersih tingkat nasional.
Saat ini, sekitar 360 ledagang yang ada di Pasar Lempuyangan. Pedagang pun, katanya, sudah mulai sadar untuk tetap menjaga lingkungan pasar yang bersih.
"Ini harus tetap dipertahankan," ujarnya.