REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Jusuf Kalla kembali mengunjungi Palu, Sulawesi Tengah, untuk memantau proses rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa dan tsunami, Senin (7/10). Wapres JK meninjau langsung perbaikan rumah rusak diantaranya Institut Kelurahan Pengawu di Tatanga, Palu, Hunian Tetap (Huntap) Kelurahan Duyu, Palu, Huntap Kelurahan Tondo-Talise Kota Palu Makassar Palu, dan Rumah Sakit Umum Daerah Undata.
Setelah itu, JK didampingi Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, dan Pejabat Eselon I dari kementerian terkait menggelar rapat dengan gubernur dan para bupati serta wali kota di Kantor Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah.
Usai rapat, JK mengungkap ada empat hal yang harus segera selesaikan dalam proses rekonstruksi dan rehabilitasi pascagempa Palu. Pertama, kata JK, rumah-rumah rusak harus diberi dana stimulan, tanpa perlu direlokasi maksimal pekan depan.
"Besok diserahterimakan dananya kurang lebih dua triliun, minggu depan selesai oleh Bupati masing-masing. Tentu makan tempo tetapi mulai minggu depan akan selesai," ujar JK sebagaimana keterangan yang diterima wartawan, Senin (7/10).
Kedua, JK mengungkap soal perkembangan proses relokasi harus segera dibangun. "Setelah dicek tadi sudah berjalan maju, tanah-tanah yang Hak Guna Bangunan Usaha-nya sudah selesai, sudah lewat waktu akan dibangun dan digunakan untuk rumah-rumah rakyat," ujar JK.
Kemudian yang ketiga, kata Wapres, pembangunan sarana jembatan dan lain-lain harus selesai pada 2020. "Harus selesai tahun depan, tahun 2020, yang keempat Rumah Sakit-Rumah Sakit akan diperbaiki dalam setahun," ujar JK.
Dalam peninjauannya, JK juga sempat menanam pohon Pule di Duyu.
Pohon tersebut disebut berjasa menyelamatkan sebagian masyarakat Palu saat tsunami menerjang Palu tahun lalu. Sementara saat peninjauan Huntap Kelurahan Tondo-Talise yang sudah siap sekitar 30 unit, JK juga menerima keluhan kekurangan lahan dari pihak pembangun. Saat itu juga JK langsung meminta Pemerintah Kota Palu segera menyiapkan lahan tersebut.