Senin 07 Oct 2019 21:22 WIB

384 Perantau Wamena Pulang ke Sumbar

Pemprov Sumbar siap memfasilitasi dan membiayai ongkos pulang

Rep: Febrian Fachri/ Red: Esthi Maharani
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menemui ratusan warga perantau di Makodim  Wamena, Ahad (29/9) .
Foto: Dok Pemprov Sumbar
Wakil Gubernur Sumbar Nasrul Abit saat menemui ratusan warga perantau di Makodim Wamena, Ahad (29/9) .

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Jumlah perantau Wamena yang pulang ke Sumatera Barat kini sudah mencapai 384 orang. Jumlah tersebut juga akan terus bertambah seiring tercukupinya dana yang dihimpun Pemerintah Provinsi Sumbar buat memenuhi keinginan perantau Minang yang ingin kembali ke kampung halaman.

"Data awal, warga Sumbar yang ingin pulang 1.470 orang. Jumlah itu berangsur berkurang yang sudah banyak yang sampai di kampung halaman," kata Nasrul, Senin (7/10).

Nasrul menyebut hingga sekarang 200 warga perantau Minang di Wamena masih enggan kembali ke Sumbar karena ingin melindungi asetnya di Bumi Cendrawasih.

Pemprov memang menyarankan warga yang memiliki aset yang masih bisa diselamatkan supaya tidak memaksakan diri pulang kampung ke Sumbar. Karena pemerintah juga tidak dapat menjamin penghidupan yang lebih baik di Sumbar.

Tapi bagi yang trauma berada di Wamena yang ingin pulang ke kampung halaman, Pemprov siap memfasilitasi karena sudah ada Rp 5 miliar lebih yang berhasil dihimpun buat korban tragedi Wamena.

Selain membiayai ongkos pulang kampung, Pemprov juga memberikan uang tunai Rp 1 juta untuk korban pengungsi dewasa dan Rp 500 ribu masing-masing buat anak-anak.

Selain Pemprov, fasilitas pemulangan dan bantuan juga diberikan oleh berbagai lembaga sepert Aksi Cepat Tanggap, Dompet Dhufa sampai Dewan Ulama Thariqah Internasional. Dewan Ulama Thariqah Internasional diketahui aka menyumbangkan uang sebesar Rp 2,5 buat membantu perantau Minang di Wamena baik yang masih berada di Wamena maupun yang sudah kembali ke Sumbar.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement