Selasa 08 Oct 2019 05:02 WIB

Unilever Kurangi Penggunaan Plastik

Unilever bertanggung jawab untuk memproduksi 700 ribu ton plastik baru per tahun.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Gita Amanda
Kemasan Coca Cola di Jepang.
Foto: Sora News
Kemasan Coca Cola di Jepang.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perusahaan Unilever berencana mengurangi separuh jumlah plastik baru yang digunakan. Upaya ini dibuat dalam rangka menarik pembeli generasi yang lebih muda.

Seperti yang dilansir dari BBC, Senin (7/10), perusahaan ini bertanggung jawab untuk memproduksi 700 ribu ton plastik baru per tahun. Namun Unilever berencana mengurangi angka itu selama lima tahun ke depan, dengan menggunakan lebih banyak plastik daur ulang dan menemukan bahan alternatif lainnya.

Baca Juga

Bos Unilever, Alan Jope mengatakan Unilever berusaha untuk tetap relevan bagi konsumen muda yang khawatir tentang penggunaan plastik. Jope mengatakan generasi millenial dan generasi Z peduli tentang tujuan dan keberlanjutan lingkungan. Mereka juga khawatir tentang perilaku perusahaan dan merek yang mereka beli.

“Ini adalah bagian dari menanggapi masyarakat, tetapi juga tetap relevan untuk tahun-tahun mendatang di pasar bisnis,” kata Jope.

Ia mengatakan tidak ada paradoks antara bisnis yang berkelanjutan dan kinerja keuangan yang lebih baik. “Kami sangat percaya keberlanjutan mengarah pada top dan bottom line keuangan yang lebih baik,” ujarnya.

Langkah serupa ini kemudian diikuti oleh beberapa perusahaan lain. Procter & Gamble (P&G) mengungkapkan berencana untuk mengurangi separuh jumlah plastik yang digunakan pada 2030. Sementara itu, Nestle mengumumkan akan menghapus semua plastik yang tidak dapat didaur ulang dari pembungkusnya pada 2025.

Coca Cola mengatakan akan menggandakan jumlah plastik daur ulang yang digunakannya dalam 200 ribu botol yang dihasilkan setiap menit pada tahun depan. Saat ini, Unilever telah menambakan namanya ke daftar perusahaan yang berjanji mengurangi plastik dengan mendaur ulang plastik sebanyak yang dibuat pada 2025 mendatang.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement