Selasa 08 Oct 2019 17:47 WIB

Pengaruh Islam dalam La Galigo

Secara tidak langsung tokoh-tokoh di dalam epos La Galigo diislamkan.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Agung Sasongko
Naskah La Galigo di Museum La Galigo kawasan benteng Fort Rotterdam, Makassar.
Foto: Republika/ Maman Sudiaman
Naskah La Galigo di Museum La Galigo kawasan benteng Fort Rotterdam, Makassar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pengaruh Islam dalam La Galigo versi Bottinna I La Dewata Sibawa I We Atta weq, antara lain tampak pada bentuk formula doa yang terdapat dalam komposisi baris-barisnya. Bentuk formula doa itu antara lain menggunakan bahasa Arab, ayat Alquran, dan nama-nama Allah atau Asmaul Husna. 

"Hal ini menyebabkan perubahan aturan perpuisian metrum lima atau em pat suku kata setiap segmen yang sebe lumnya berlaku ketat dalam La Galigo,'' kata Penulis Buku Islamisasi Bugis Andi Muhammad Akhmar . 

Baca Juga

Selain itu, muncul nama-nama tokoh Islam dalam naskah La Galigo versi ini, di antaranya Jalilullah, Nabi Adam, Nabi Sulaiman, Nabi Muhammad, Nabi Khaidir, dan Datu Hindi. 

Tokoh-tokoh Islam tersebut dihadirkan dalam suatu hubungan genealogi dengan tokoh-tokoh dalam mitologi La Ga ligo. Dengan menambahkan tokoh-tokoh Islam, para sastrawan Muslim membuat tokoh-tokoh di dalam La Galigo seolah telah memeluk Islam. Secara tidak langsung tokoh-tokoh di dalam epos La Galigo diislamkan. 

Sebagai contoh, tokoh tertinggi dalam mitologi La Galigo adalah Sang Dewa Pencipta. Oleh para sastrawan Islam di cerita kan kembali bahwa Dewa Pencipta itu telah membaca doa-doa sesuai keya kinan umat Islam dan membaca Asmaul Husna.

Alhasil, masyarakat yang awalnya meyakini Dewa Pencipta kedudukannya paling tinggi, bergeser kepercayaannya dengan menganggap Dewa Pencipta itu telah memeluk agama Islam dan berdoa kepada Allah. 

"Tapi, nama-nama tokoh di dalam La Galigo tetap tidak diubah, para penyair Islam justru menambah tokoh-tokohnya dengan menciptakan tokoh-tokoh baru dalam La Galigo," jelas Akhmar kepada Republika. 

Dia menganalogikan, epos La Galigo yang dipengaruhi Islam, seperti epos Mahabarata yang nama-nama tokohnya tidak diubah oleh Wali Songo. Namun, Wali Songo menambahkan, tokoh Semar bersama anak-anaknya dan tokoh lainnya dalam epos Mahabarata. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement